Jendela Informasi - Kanker kolorektal bisa dideteksi sejak dini melalui sejumlah screening. Seseorang yang mengalami gejala-gejala kanker kolorektal atau seseorang yang berusia di atas 50 tahun, disarankan untuk menjalani screening rutin sesuai petunjuk dokter.
Ada beberapa macam screening yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker kolorektal. Misalnya, pemeriksaan tinja yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada darah tak terlihat pada feses di laboratorium.
Skrining kedua dilakukan dengan sigmoidoskopi. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang tipis yang dilengkapi lampu dan kamera (sigmoidoskop) dari anus ke bagian bawah kolon, untuk melihat apakah terdapat polip atau kanker. Alat inipun dibekali instrumen untuk menghilangkan polip atau mengambil contoh jaringan buat diperiksa di mikroskop (biopsi).
Ada juga kolonoskopi, yang dilakukan dengan menggunakan selang yang lebih panjang untuk memeriksa bagian dalam rektum dan seluruh bagian usus besar. Bila dalam tes diketahui ada polip atau kanker, dokter membuang polip atau kanker tersebut.
CT kolonografi atau CT scan juga bisa dilakukan untuk menampilkan gambar usus besar secara keseluruhan dan kemudian dianalisis. Di Singapura juga menggunakan PET Scan sehingga bisa mengetahui sejauh mana penyebaran kanker di dalam tubuh pasien. Dengan begitu, onkologis bisa menemukan langkah yang tepat untuk penyembuhan.