Jendela Informasi - Pengenalan para menteri oleh Presiden Joko Widodo untuk Kabinet Indonesia Maju, menyedot perhatian publik. Namun yang paling menarik, dipilihnya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Jika dari segi kualitas dan integritas untuk menjadi Menteri Pertahanan, tentu beliau tidak usah diragukan lagi. Hanya, yang membuat ini menjadi kontroversi, Prabowo adalah rival Jokowi di Pilpres 2019. Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh Jokowi, salah satunya pengalaman besar dan rekam jejak Prabowo selama berkarir di TNI.
Setelah dipilih, Prabowo pun membeberkan visi-misinya. Salah satu hal yang terus digemborkan oleh Prabowo sebagai misinya yaitu memperkuat dan menuntaskan kebutuhan alutsista untuk Indonesia. Alutsista menjadi sangat penting untuk menjaga pertahanan NKRI, apalagi, di zaman yang modern ini. Harus adanya upgrade perlengkapan militer agar lebih kuat dan tidak ketinggalan zaman.
Persoalan alutsista memang krusial, bahkan pengertian kata alutsista-nya itu sendiri. Alutsista mungkin hal yang biasa bagi orang militer. Hanya sebagai masyarakat biasa, kata tersebut seolah asing. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, alutsista adalah akronim dan alat utama sistem pertahanan. Tetapi di beberapa laman di internet, alutsista adalah atat utama sistem senjata atau ada juga yang menyebutkan alat sistem persenjataan.
Adanya ketidaksamaan penjelasan akronim antara KBBI dan beberapa laman di internet. Definisinya atau maksud akronimnya pun tidak bisa disamakan. Pertahanan dan persenjataan adalah dua hal yang berbeda. Meskipun ada juga senjata yang dijadikan alat bertahan tapi di sisi lain, senjata bisa juga alat untuk melawan atau berperang.
Menurut beberapa pendapat pun, seperti yang ditemukan di laman Academia.edu yang berjudul "Peranan Alutsista Bagi Pertahanan dan Keutuhan NKRI", alutsista, menurut Martin (2014:10), adalah alat untuk bertarung atau melawan, alat pengebom dan alat mobilitas untuk berperang. Sementara menurut Spruill (2007: 3), alutsista adalah semua yang berhubungan dengan sistem senjata, kendaraan dan perlengkapan militer dan komponen-komponennya; alat untuk melaksanakan misi pertempuran. Dari kedua pendapat tersebut, alutsista lebih mengarah ke maksud kata 'persenjataan' bukan ke arah 'pertahanan'.
Bisa saja menjadi benar, jika penjelasan di KBBI itu bukan memperjelas akronim saja, tapi memberikan juga makna leksikalnya. Contohnya, alutsista adalah alat utama untuk memperkuat sistem pertahanan. Namun dalam KBBI tersebut, hanya ada label 'akr' babwa alutsista adalah akronim, tanpa ada penjelasan lain.
Adanya perbedaan definisi tersebut merupakan masalah yang krusial. Apalagi KBBI yang didaulat sebagai pedoman bahasa Indonesia. Khawatirnya, orang-orang baru selalu mencari definisi kata ke KBBI, yang ternyata ada salah pengertian. Satu hal lagi, agar tidak meruntuhkan kepercayaan terhadap kebenaran data di KBBI. Memperkuat alutsista memang penting, tapi memperkuat dan mengokohkan KBBI sebagai pedoman untuk bangsa Indonesia juga hal yang sangat penting. [Muh. Hendrawan/PRM/10112019]