Jendela Informasi - Kawasan Cihapit memiliki nilai sejarah. Berbeda dengan kawasan Braga dan Asia Afrika yang masih memiliki gedung-gedung heritage megah, bangunan tua di kawasan Cihapit saat ini berupa rumah-rumah tinggal. Ya, dahulu Belanda membangun kompleks perumahan untuk pegawai negeri dari kalangan pribumi di seputar kawasan Cihapit. Daerah perumahan kecil yang ditata dan dirancang dengan baik ini dilengkapi buurt passer (pasar lingkungan), pertokoan, park (taman), dan plein (lapang). Pada masa itu, Cihapit adalah contoh lingkungan permukiman yang sehat di Bandung. Penghuninya pun kebanyakan berasal dari golongan menengah, baik bangsa pribumi maupun Belanda.
Namun pada masa pendudukan Jepang, keadaannya berubah. Pada 1942-1946, Kompleks Perumahan Cihapit digunakan sebagai interniran, yakni kamp konsentrasi tawanan bagi wanita dan anak-anak, baik warga pribumi maupun Belanda. Kamp tawanan yang dibentuk pada masa penjajahan Jepang itu dipisahkan ke dalam tiga kelompok bagian, yaitu kamp konsentrasi untuk anak-anak dan wanita; kamp konsentrasi untuk pria berumur 18 tahun (remaja), serta kamp konsentrasi untuk pria dewasa. Pemisahan itu bertujuan meminimalisasi gejolak kekacauan yang dikhawatirkan muncul sewaktu-waktu.
Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang di bumi pertiwi, kamp interniran pun dihilangkan. Lambat laun Cihapit berubah menjadi kawasan perdagangan. Selain Pasar Cihapit yang berlokasi tepat di Jalan Cihapit, juga terdapat area jual beli barang-barang bekas yang pedagangnya tersebar di seputar Jalan Cihapit, Jalan Cibeunying Utara, dan Jalan Bengawan. Mulanya, barang-barang yang dijual di area pasar loak Cihapit adalah barang rongsokan dan pakaian bekas.
Pada 1975, para pedagang sempat dipindahkan ke pasar di Sadangserang. Sepinya pembeli di tempat yang baru akhirnya membuat pedagang kembali ke kawasan Cihapit. Pada masa-masa inilah mulai banyak pedagang audio mobil yang merupakan komoditas khas kawasan Cihapit hingga saat ini. Sekitar 2002, pemerintah melalui Kadin membantu para pedagang dengan membuatkan kios tanpa dipungut biaya.
Saat ini, kawasan Cihapit cukup populer sebagai kawasan pasar loak dengan keanekaragaman barang yang dijual. Selain audio mobil yang sudah menjadi komoditas trade mark, pasar loak juga menawarkan barang-barang elektronik, sepatu, peralatan olah raga, pakaian, kaset, piringan hitam, dan compact disc bekas. [Hanif Hafsari Chaeza / Maman Soleman / PRM / 09082015]
Posting Komentar untuk "Kawasan Cihapit, Kawasan Pasar Loak, Dulunya Kompleks Perumahan untuk Pegawai Negeri "
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.