Jendela Informasi - Perempuan sering kali menjadi pihak yang disalahkan ketika sudah bertahun-tahun menikah, tetapi tak kunjung mendapatkan keturunan. Padahal, faktor kesuburan pada pria juga tak kalah berpengaruh.
Pada seorang pria yang sebenarnya sehat, kesuburan bisa menurun hanya karena gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang salah. Peran gaya hidup dan kebiasaan tersebut bisa mencapai lebih dari 50% dalam menurunkan kesuburan pria.
Pada prinsipnya, kesuburan pria dipengaruhi oleh bagaimana gaya hidup dan kebiasaan si pasien, dari lingkungannya, kebiasaannya, aktivitas fisiknya, asupan makanannya, tingkat stres, hingga pola istirahat Kalau semua itu tidak baik, akan semakin terganggu kesuburannya.
Meskipun kondisi itu tidak berlaku sebaliknya, dalam arti pria yang memiliki gaya hidup dan kebiasaan yang buruk, belum tentu memiliki tingkat kesuburan yang rendah atau infertil, sebagian besar pria yang tingkat kesuburannya rendah biasanya memiliki gaya hidup dan kebiasaan yang buruk. Oleh karena itu, modifikasi gaya hidup sangat diperlukan untuk meningkatkan kesuburan pada pria.
Ketika pemeriksaan dokter menyatakan bahwa ada persoalan pada sperma seorang pria (dalam hal jumlah, pergerakan, atau bentuknya), ada beberapa cara yang bisa diupayakan demi meningkatkan kesuburan pria. Berikut beberapa di antaranya:
1. Berhenti merokok
Dalam banyak kasus infertilitas pada pria, kebiasaan merokok punya peranan yang sangat penting. Apa penyebabnya? Rokok bisa menyebabkan reactive oxygen species atau kemunculan radikal bebas di dalam tubuh. Asap rokok juga memiliki struktur zat kimia yang mengubah DNA sehingga mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.
Selain itu, kebiasaan merokok juga menyebabkan sperma mengalami perubahan dalam bentuk dan kecepatan sehingga tidak bisa mencapai sel telur. Dengan demikian, pembuahan tidak akan terjadi.
Pada cairan sperma perokok juga ditemukan kotin, produk penguraian nikotin, dalam kadar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang tidak merokok Akibatnya, kemampuan berenang sel sperma perokok berkurang.
Penyebab utamanya adalah radikal bebas yang terbentuk dalam tubuh karena asap rokok. Partikel ini agresif dan cepat bereaksi dengan molekul lain dalam tubuh dan merusaknya.
Ada pria perokok yang di dalam tubuhnya masih memiliki sisa-sisa sperma berkualitas baik sehingga masih bisa membuahi pasangannya. Akan tetapi, ada pula pria yang merupakan perokok pasif tetapi di dalam tubuhnya sudah tidak ditemukan lagi sperma berkualitas baik. Semua kembali pada kondisi dan respons tubuh masing-masing. Pada pasien yang berhasil berhenti merokok, tingkat keberhasilan ketika dalam program memiliki buah hati akan lebih tinggi.
2. Alkohol dan obat-obatan
Sama seperti rokok, konsumsi alkohol juga bisa memengaruhi kondisi kesuburan pria. Demikian pula dengan obat-obatan yang termasuk dalam golongan stimulan seperti amphetamine.
3. Stop obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas juga memiliki pengaruh terhadap kesuburan pria. Meskipun kondisinya jangan dibalik juga. Belum tentu semua pria obesitas memiliki sel sperma yang jelek atau pria yang kurang subur sudah pasti obesitas. Belum tentu demikian.
Akan tetapi, pria dengan kelebihan berat badan memiliki jumlah sperma yang lebih rendah serta penurunan motilitas (pergerakan) sperma dibandingkan dengan pria dengan indeks massa tubuh yang lebih rendah.
Pria yang memiliki banyak lemak tubuh, bisa memiliki stres oksidatif pada tubuh. Untuk itu, olah raga secara teratur sangat diperlukan untuk menjaga bobot ideal tubuh.
4. Hindari kebiasaan berendam air panas
Kebiasaan berendam di kolam pansa bisa mengakibatkan peningkatan terhadap suhu di daerah testis. Kondisi itu bisa berlanjut pada pengurangan jumlah sperma yang dihasilkan, serta motilitasnya.
Kondisi yang bisa menyebabkan peningkatan suhu pada testis seperti memangku laptop dan mengantongi telefon seluler, juga bisa berdampak pada penurunan kesuburan.
5. Gunakan celana yang lebih longgar
Celana dan pakaian dalam yang ketat, juga bisa menyebabkan kenaikan suhu di area testis. Tentu saja, kondisi ini bisa mengakibatkan penurunan jumlah sel sperma. Penggunaan celana yang lebih longgar seperti boxer, lebih disarankan. Dengan begitu, sirkulasi udara menjadi lebih terjaga. Keadaan apa pun yang meningkatkan keadaan suhu testis akan berpengaruh terhadap produksinya, apalagi kalau intens atau terjadi selama berjam-jam bahkan seharian.
6. Hindari bersepeda terlalu lama
Pada banyak pria, posisi bersepeda dengan duduk di atas sadel juga bisa menyebabkan peningkatan suhu di area, testis. Selain itu, peredaran darah di area genital pria juga bisa terganggu.
Jika sedang program memiliki buah hati, tidak ada salahnya mengganti jenis olah raga yang dilakukan. Meskipun belum ada penelitian spesifik mengenai hal itu, lebih baik dihindari. Kalaupun harus dilakukan sebaiknya tidak terlalu sering. Satu jam adalah batas maksimal yang dianjurkan.
7. Istirahat dan pola makan
Pola makan dan istirahat juga memegang peranan penting dalam meningkatkan faktor kesuburan pria. Makanan yang mengandung gizi seimbang dan zat antioksidan adalah pilihan terbaik. Misalnya, tomat, tauge, salmon, alpukat, bayam, kacang- kacangan dan lain-lain. Tetapi bukan berarti hanya itu-itu saja makanan yang dikonsumsi, yang penting seimbang saja.
Makanan yang terlalu manis, makanan olahan, makanan yang banyak mengandung pengawet, serta makanan siap saji, tak dianjurkan karena bisa menyebabkan gangguan pada metabolisme sel.
Untuk istirahat, polanya berbeda pada setiap orang. Ada orang yang merasa cukup dengan beristirahat empat jam sehari. Ada pula yang belum merasa cukup walaupun sudah beristirahat delapan jam sehari.
Soal waktunya tergantung masing-masing individu. Yang penting ketika bangun, tubuh merasa segar bugar, artinya tidurnya sudah berkualitas.
Posting Komentar untuk "7 Modifikasi Gaya Hidup untuk Meningkatkan Kesuburan Pria"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.