Jendela Informasi - Untuk mengembalikan fungsi tempat kos rnenjadi fungsi rumah tinggal tentunya akan membuat kita melakukan beberapa perubahan, karena tampilan rumah tinggal tentunya tidak bisa disamakan dengan bangunan yang ruang-ruangnya melulu dipergunakan untuk kamar-kamar kos.
Bangunan tempat kos atau asrama dan yang sejenisnya memiliki fasilitas yang tidak terlalu njelimet seperti fasilitas di sebuah rumah tinggal, karena aktivitas para pemakai ruangnya berbeda pula.
Penghuni sebuah rumah tinggal biasanya terdiri dari sebuah keluarga utuh, ada orang tua dan anak-anak dengan aktivitas masing-masing yang berbeda. Sedangkan sebuah tempat kos biasanya memiliki penghuni yang punya aktivitas dan kebutuhan yang relatif hampir sama.
Penghuni sebuah rumah tinggal memiliki keterkaitan emosi yang sangat kuat satu dan terus menerus sama lain, sementara penghuni sebuah tempat kos keterkaitan emosinya terbatas sesaat saja. Oleh karena itu, fasilitas dan tampilan sebuah rumah tinggal akan sangat subjektif, tingkat kenyamanannya pun akan sangat tinggi.
Semakin banyak area atau sudut-sudut akrab dan hangat diciptakan di dalam rumah tinggal, penghuni rumahnya pun akan semakin merasa aman dan nyaman berada di dalam rumah. Sebaliknya, dengan kamar-kamar kos yang dibuat sepraktis, seefektif, dan seekonomis mungkin, dan biasanya penampilannya lebih sederhana dan kaku.
Yang harus kita lakukan, seperti biasa kita menyusun program ruang yang dibutuhkan dan mengelompokkannya sesuai dengan fungsi dan sifat ruang masing-masing. Kelompok ruang-ruang yang bersifat terbuka (teras depan, ruang tamu) dan tertutup (ruang-ruang tidur), setengah terbuka setengah tertutup untuk umum (ruang keluarga, musala, ruang baca), dan ruang-ruang untuk mengoperasikan fasilitas pelayanan bagi penghuni rumah (ruang makan, dapur, cuci, setrika, garasi).
Kemudian Anda lihat gambar denah kondisi terakhir dari rumah kos Anda, ruang-ruang dibuat tanpa ada pengelompokan seperti tersebut di atas yang bisa mengakibatkan ketidaknyamanan dalam operasionalnya.
Biasanya ada dinding-dinding yang harus hilang dan ada yang harus dibuat baru sbb:
Beberapa ruang tidur sebaiknya dihilangkan. Selain karena memang kebutuhan ruang tidur hanya tiga buah, juga agar beberapa fungsi ruang yang lebih diperlukan bisa terpenuhi. Di samping itu, perencanaan letak ruang-ruang tentunya juga sedapat mungkin harus memenuhi persyaratan kesehatan. Setiap ruang bisa mendapat cahaya matahari yang cukup, sirkulasi udara bisa mengalir dengan baik, dan ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan bisa ditempatkan di area yang tepat.
Ruang tidur di bagian depan dibuka untuk dijadikan ruang untuk menerima tamu, pintu masuk diubah agar area menerima tamu tidak mengganggu dan tidak terganggu area lain di dalam rumah.
Dua buah ruang tidur di sisi kanan diganti fungsinya, satu ruang rnenjadi dapur yang menyatu dengan ruang makan, dan satu ruang lagi dijadikan musala dengan tempat mengambil wudu di sampingnya.
Musala dibiarkan terbuka untuk memudahkan beribadah sekaligus menyatu dengan ruang keluarga, sehingga ruang terasa lebih luas.
Area yang semula difungsikan sebagai dapur dan ruang makan alangkah lebih baiknya bila dibuka menjadi halaman belakang, sehingga ruang-ruang di dalam rumah rnenjadi lebih terang, lebih sehat, tidak gelap, dan tidak sumpek.
Selebihnya, mungkin unsur tanaman-tanaman sebagai penyerap kebisingan dan debu dari jalan raya akan rnenjadi pemanis sekaligus membuat rumah lebih teduh dan asri. Mudah-mudahan rumah kos yang berubah fungsi ini bisa membuat Anda betah meninggalinya.
Posting Komentar untuk "Tips Merubah Rumah Kos Menjadi Rumah Tinggal "
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.