Jendela Informasi - Pulau Bangka sebelumnya lebih dikenal sebagai salah satu daerah penghasil timah terbesar di dunia. Keberadaan tambang timah di wilayah ini bahkan sudah mulai berkembang jauh sebelum Belanda menjajah wilayah nusantara.
Di balik itu, tersimpan potensi pariwisata yang ada di wilayah ini. Apalagi saat ini tambang timah mulai memudar. Pemerintah setempat mulai memutar otak untuk mengalihkan potensi ekonomi ke sektor pariwisata.
Pantai di Pulau Bangka memang tidak seoriginal di Pulau Belitung yang wilayahnya jauh dari pertambangan timah. Meskipun demikian, keindahan pantai di Bangka layak diperhitungkan.
Misalnya saja, Pantai Parai Tenggiri yang berada di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Pantai ini dapat ditempuh dengan jarak perjalanan sekitar satu jam dari Bandara Depati Amir dengan menggunakan mobil.
Pantai andalan Pulau Bangka ini memiliki pasir putih dan susunan bebatuan yang alami. Susunan pohon kelapa yang berjajar di pinggir pantai menambah eksotisme daerah pariwisata ini. Meskipun sudah menjadi daerah pariwisata sejak puluhan tahun lalu, namun pantai ini sangat bersih dari sampah.
Keunikan lain dari pantai ini adalah warna air lautnya yang hijau tosca. Wisatawan juga bisa menyewa peralatan untuk mencoba wisata bahari seperti snorkeling.
Tak jauh dari lokasi tersebut, terdapat Puri Tri Agung Pantai Tikus. Destinasi ini sebenarnya merupakan puri yang menjadi tempat ibadah umat Buddha di Bangka. Meskipun demikian, pemandangan laut biru di puri ini sangat sayang untuk dilewatkan.
Tempat ini juga menjadi magnet foto bagi pengunjung karena bangunan purinya yang indah. Arsitektur bangunan khas Tiongkok megah dan elegan. Pemandangan laut berpadu dengan awan biru yang bersih dapat langsung terlihat dari halamannya.
Nama Pantai Tikus bukan berarti, karena di daerah ini banyak ditemukan binatang pengerat tersebut. Berdasarkan cerita penduduk setempat, pantai ini dulu banyak digunakan sebagai jalur tikus bagi penyelundup timah ilegal. Sebelumnya pantai ini memang sangat sepi dan jarang dikunjungi masyarakat. Namun, sejak dibangunnya wihara tersebut, pantai ini tidak hanya menjadi tujuan bagi warga yang ingin beribadah, tetapi juga wisatawan.
Sebelum kembali ke Pangkaipinang yang menjadi ibu kota Provinsi Belitung, ada baiknya mengunjungi Jembatan Emas yang menghubungkan antara Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang. Jembatan senilai Rp 400 miliar tersebut memiliki sistem buka tutup atau bascule.
Jembatan itu baru diresmikan awal 2017 dan menjadi ikon pariwisata baru Pulau Bangka. Dari atas jembatan, kita juga bisa mellhat keindahan Pantai Air Anyir yang dipenuhl dengan jajaran pohon kelapa. Jembatan tersebut merupakan penghubung jalan yang dipisahkan oleh muara.
Perjalann menuju ke Pangkalpinang juga semakin menarik karena banyak melewati rawa-rawa. Daerah antara Sungailiat dan Pangkalpinang memang minim ditempati warga karena merupakan tempat pertambangan timah. Tak heran jika kita menemukan biawak yang menyeberang jalan di daerah ini.
Bangunan heritage
Pariwisata di Pulau Bangka tidak hanya terletak di kawasan pantai. Di Kota Pangkalpinang pun kita bisa menikmati berbagai arsitektur bangunan heritage di berbagai sudut kota. Seperti namanya, Bangka bisa dibilang merupakan wilayah tua.
Bangunan heritage tersebut di antaranya Masjid Jamik yang merupakan tempat ibadah Muslim tertua di kota itu. Bangunan masjid berlantai tiga itu memiliki arsitektur kuno yang megah. Selain masjid, kita juga bisa menemukan banyak wihara di pusat kota. Uniknya, wihara tersebut berukuran kecil tetapi jumlahnya cukup banyak dan berada di pusat keramaian seperti di perempatan jalan. Hal itu menyuguhkan pemandangan berbeda dengan kota-kota yang ada di Jawa.
Posting Komentar untuk "Ragam Objek Wisata Pulau Bangka yang Menawarkan Eksotisme"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.