Jendela Informasi - Saat ini industri wisata tak bisa dipandang sebelah mata. Pariwisata menjadi sektor penting dalam pendapatan negara dan pemberdayaan masyarakat suatu daerah. Apabila dikembangkan secara terpadu, sektor pariwisata dapat mendorong tumbuhnya sektor ekonomi lain.
Salah sebuah bentuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam sektor pariwisata ialah melalui pembangunan desa wisata. Pasalnya wisatawan mulai menyukai objek wisata yang tidak hanya menawarkan keelokan alam, namun lebih kepada berhubungan dengan warga sekitarnya. Maka dari itu, mulai tumbuh jenis wisata alternatif, yakni desa wisata.
Desa wisata menyajikan aktivitas wisata yang menitikberatkan pada pengalaman wisatawan ketika interaksi langsung dengan masyarakat sekitarnya. Dengan mengedepankan ciri-ciri kelokalan budaya sekitarnya, desa wisata diharapkan dapat sejajar dengan objek wisata lain.
Hal itu juga dilakukan di sejumlah desa di sekitar Candi Borobudur. Ada tiga desa wisata yang bisa Anda kunjungi kala berwisata ke Borobudur.
Desa Wanurejo
Desa wisata ini sangat dekat dengan Candi Borobudur dan sudah lama jadi destinasi wisatawan. Daya tarik menarik di desa itu ialah kuliner seperti kue clorot dan keripik tempe. Ada juga bumi perkemahan, kesenian, batik tulis khas Magelang dan kerajinan tangan gerabah yang biasanya dijadikan suvenir. Desa ini berada di antara lereng pegunungan Menoreh dan diapit Sungai Progo dan Sungai Sileng. Posisinya sangat strategis karena terletak pada jalur wisata Candi Borobudur. Boleh dibilang desa ini menjadi desa wisata paling populer. Anda juga bisa melihat Candi Pawon di sini.
Desa Tanjungsari
Jika ingin mengetahui informasi seputar madu, datang saja ke desa ini. Anda bisa menyaksikan proses pengambilan madu atau coba ikut memelihara lebah madu. Desa dengan background Bukit Menoreh ini berada 3 km dari Candi Borobudur. Terdapat kesenian, kerajinan ornamen, dll. Jika ingin bermalam, ada banyak penginapan yang murah.
Desa Majaksingi
Lokasinya berdekatan dengan Desa Tanjungsari. Bedanya, tontonan yang disajikan di desa ini yaitu sunrise cycling dan sunrise trekking. Desa ini memberikan keindahan panorama asli perdesaan Jawa. Jika pengunjung gemar akan kesenian, ada topeng ireng, kethoprak, jathilan, dan kuda lumping atau jaran kepang. Anda juga bisa melihat langsung warga setempat yang membuat ukiran kayu, topeng, dan sangkar.
Selain tiga desa tadi, terdapat beberapa desa wisata lain yang lokasinya tidak jauh dari Candi Borobudur. Beberapa di antaranya, Desa Giritengah, Desa Candirejo, Desa Giri Purno, Desa Tuksongo, Desa Bumiharjo, Desa Kebonsari, dan Desa Kenalan. Beberapa desa tadi terkenal dengan upacara adat dan kesenian tradisional. Lainnya mengutamakan kerajinan tangan dan kuliner. Ada pula yang menonjolkan keasrian alam dan hutannya.
Posting Komentar untuk "3 Desa Wisata di Sekitar Candi Borobudur yang Menarik untuk Dikunjungi"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.