Jendela Informasi - Rubella memang kejam pada janin. Ibu hamil yang terkena rubella dapat sembuh dalam kisaran waktu satu minggu. Akan tetapi janin yang terlahir dari ibu yang sempat terkena rubella, apalagi di usia kemailan trimester pertama 80 persen kemungkinannya terlahir cacat.
Rubella disebut juga campak jerman. Sejak 1740, deskripsi pertama tentang penyakit ini sudah muncul dan disusun oleh seorang dokter dari Jerman: Perkembangan tentang campak yang berbeda dari campak biasa atau scarlet fever ini semakin menguatkan penelitian dokter lain.
Tahun 1814, penelitian sejumlah dokter dari Jerman ini menyimpulkan bahwa campak jenis ini benar-benar berbeda. Untuk membedakannya, disebut dengan gerrnan measles. Tahun 1866, ahli bedah dari Inggris, Henry Veale, menyebutnya dengan rubella setelah melakukan penelitian di India. Rubella berasal dari bahasa Latin yang artinya little red atau si merah yang kecil.
Dampak jahat rubella pada janin baru ditemukan pada 1942 oleh dokter mata asal Australia, Sir Norman McAlister Gregg. Ia membuat observasi pertama tentang virus rubella yang dapat menyerang janin dan mengakibatkan malaformasi.
Dari laman Medical News Today dilaporkan, mekanisme persis bagaimana rubella memengaruhi janin belum diketahui. Namun, beberapa penelitian menunjukkan, dalam mekanisme tersebut melibatkan apoptosis yang juga dikenal sebagai kematian sel yang terprogram.
Apoptosis adalah proses fisiologis normal. Misalnya, pemisahan jari tangan dan kaki janin saat fase pembentukan organ dalam rahim. Saat virus rubella hadir, mekanisme apoptosis yang normal ini menjadi tak terkendali. Beberapa penelitian menyebutkan, protein bernama P53 yang dikenal sebagai tumor-suppressor, ikut terlibat dalam apoptosis yang tak terkendali tersebut.
Sementara itu, kehamilan pada trimester pertama merupakan fase penting ketika tengah terjadi pembentukan dan perkembangan organ janin. Ibu hamil yang daya tahan tubuhnya sedang tidak bagus bisa mudah tertular virus rubella.
Gejala Terkena Virus Rubella
Gejala Terkena Virus Rubella
Sayangnya, penyakit karena rubella ini sulit dibedakan dari penyakit campak bahkan memiliki gejala seperti influenza. Gejalanya, sakit kepala, nyeri otot, nafsu makan turun, bahkan penderita bisa saja tidak mengalami demam. Namun, yang khas, biasanya terjadi iritasi mata dan muncul ruam yang warnanya lebih cerah dibandingkan dengan ruam pada campak.
Sebetulnya, ibu hamil akan sembuh dari rubella dalam waktu semingguan. Tapi bahayanya bisa saja menular pada janin. Untuk menghindarinya, disarankan setiap wanita untuk melakukan screening premarital (sebelum menikah). Jika hasilnya positif, masih bisa disembuhkan sebelum memulai program hamil. Bahkan disarankan untuk mendapat vaksin MR.
Penanganan Terhadap Virus Rubella
Penanganan Terhadap Virus Rubella
Vaksin MR adalah vaksin untuk campak (measles) dan rubella. Mengapa kalangan anak penting diberikan? Karena virus-virus tersebut berada di udara dan mudah menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya sedang tidak fit. Biasanya, anak-anak rentan terkena virus tersebut.
Penularannya yang melalui udara menjadi mungkin menyebarkan virus dari anak ke orang dewasa, termasuk wanita yang sedang hamil. Inilah mengapa pemberian virus MR menjadi penting untuk menekan angka bayi-bayi yang terlahir cacat karena rubella.
Vaksin MR bisa mencegah orang dari tertularnya virus rubella. Jika pun tetap terkena, dampak yang ditimbulkannya tidak menyebabkan kerusakan berat apalagi gangguan janin.
Anak yang mengidap sindrom rubella kongenital memerlukan kebutuhan khusus untuk menjalankan hidupnya. Merawat mereka menjadi perjuangan melelahkan untuk para orangtua. Tak mudah untuk merawat dan mendampingi anak yang terlahir dengan sindrom ini. Belum lagi besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk segala tes dan terapi.
Untuk orangtua dengan keluarga yang berkecukupan mungkin bukan masalah besar. Tapi jika terjadi pada keluarga yang kondisi finansial rendah, ini bisa jadi masalah. Padahal, setiap orangtua berharap anak-anaknya dapat hidup dengan baik. Belum lagi jika penderita sindrom rubella kongenital ini tinggal di luar Pulau Jawa yang masih minim fasilitas kesehatan juga akses informasi.
Jumlah anak yang lahir cacat karena virus tersebut dapat ditekan serendah mungkin. Salah satunya dengan merencanakan kehamilan termasuk melakukan screening TORCH. Selain itu, minimal tiga bulan sebelum kehamilan terjadi, wanita yang hendak hamil bisa mendapat vaksin MR.
Selain dari sisi wanita yang hendak hamil, memutus rantai penyebaran virus rubella juga bisa dibantu dari lingkungan sekitarnya. Anak-anak yang sudah divaksin MR akan mengecilkan risiko penularan virus kepada orang di sekitarnya, termasuk ibu hamil. [Sumber: PRM/06/08/2017]
Posting Komentar untuk "Cara Mencegah Virus Rubella Agar Tidak Merajalela"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.