Jendela Informasi - Tua itu pasti, dewasa itu pilihan. Pengeroposan tulang pasti terjadi seiring dengan berjalannya usia yang semakin tua. Akan tetapi, siapa yang bersikap dewasa dengan menjalani pola hidup sehat dan menabung kepadatan tulang sejak dini maka ia tidak lekas mengalami osteoporosis.
Saat sedang penuh dengan aktivitas, kita sering kali tidak menyadari proses penuaan tulang yang sedang terjadi secara alamiah. Kita beraktivitas seperti biasa tanpa terasa jumlah usia terus bergerak dari yang diawali angka dua, angka tiga, lalu bergerak ke usia 40-an, 50-an, dan terus bertambah.
Ketika masih dalam rentang masa usia produktif 30-an dan 40-an, tiba-tiba muncul rasa nyeri di sekujur tubuh. Ah, rasa nyeri pun diabaikaa, mungkin hanya terlalu letih beraktivitas. Lalu, tanpa terasa, ada sesuatu yang terjadi, yaitu tinggi badan berkurang ataupun postur yang membungkuk. Ketika tiba-tiba terjatuh, ternyata ada tulang yang patah.
Itu sebenarnya adalah gejala-gejala yang menunjukkan telah terjadi pengeroposan tulang atau dikenal dengan istilah osteoporosis. Hal yang lurnrah terjadi karena usia yang semakin tua. Namun, tidak lumrah ketika harus dialami mereka yang usianya belum mencapai setengah abad.
Puncak-puncaknya masa untuk kepadatan tulang adalah sampai' usia 30-an. Lalu, kepadatan itu turun pelan-pelan pada usia 50-an. Perempuan lebih cepat karena menopause, kalau laki-laki lebih lambat 10 tahun dibandingkan dengan perempuan.
Semua orang pasti mengalami osteoporosis karena itu adalah hal yang alami. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah kapan masa-masa mengalaminya, lebih cepat atau dalam waktu normal, dan apakah menurun drastis atau perlahan. Hal tersebut sangat bergantung pada faktor keturunan dan gaya hidup yang dijalani. Bukan gaya hidup masa kini, tetapi bagaimana pola hidupnya ketika bayi, ketika masa usia sekolah, sampai ke hidupnya yang sekarang.
Gaya hidup seperti pola makan sehat dan kebiasaan olah raga itu memengaruhi. Bila menjalani gaya hidup yang baik sejak bayi seperti kita menabung dari awal untuk hasil atau puncak yang maksimal. Kalau yang gaya hidupnya baik dan mencapai puncak maksimal, penurunannya pun akan perlahan, kurvanya tidak menurun drastis.
Menabung itu harus dimulai sejak bayi, yaitu dengan mendapatkan asupan air susu ibu yang cukup, yaitu selama dua tahun. Saat memasuki masa pertumbuhan di usia sekolah, seseorang harus rnendapatkan makanan bergizi seimbang dan aktivitas fisik yang cukup. Hal itu harus terus dijalankan ketika memasuki usia yemaja sampai dewasa.
Ketika pola makan tidak sehat dan tidak berolah raga, pengeroposan tulang sangat mungkin muncul lebih cepat. Apalagi untuk orang yang menjalani gaya hidup tidak sehat seperti sering begadang, merokok, dan sering minum minuman beralkohol karena akan menghalangi penyerapan gizi ke tubuh.
Ubah Gaya Hidup
Makanan bergizi yang sangat penting untuk kepadatan tulang bukan hanya makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D. Tubuh memerlukan banyak varian gizi yang harus diberikan seimbang supaya bisa bekerja saling membantu kesehatan tubuh.
Namun, secara khusus, setiap orang harus mengonsumsi makanan yang mengandung protein untuk zat pembangun tulang. Misalnya, protein hewani melalui susu dan produk turunannya serta protein nabati, yaitu kacang-kacangan.
Olah raga penting untuk kepadatan tulang dan kerja tubuh secara umum. Bila tidak rutin berolah raga, orang umumnya akan lekas ngos-ngosan jika beraktivitas fisik yang tinggi. Dan sebenarnya, ngos-ngosan itu bukan hanya tampilan luar, tetapi setiap organ di dalam pun sedang ngos-ngosan karena jarang diberikan latihan fisik.
Olah raga itu sebenarnya untuk whole body. Tetapi yang pasti, olah raga memperbaiki aliran darah dan menyuplai gizi ke tulang. Olah raga juga akan memberikan stimulan sehingga tulang lebih kuat. Orang yang rutin berolah raga akan kuat berdiri lama dibandingkan dengan yang tidak berolah raga.
Jika kesadaran untuk menabung kepadatan tulang itu datangnya terlambat, setidaknya mulailah menabung semaksimal yang kita bisa. Ubah gaya hidup dengan mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok, tidak begadang, tidak meminum minuman beralkohol, dan kurangi konsumsi teh atau kopi. Tentu saja, berolah raga rutin sesuai dengan kemampuan fisik.
Olah raga itu memang harus disesuaikan dengan usia dan yang terpenting lakukan olah raga yang membuat seluruh tubuh bergerak. Misalnya, bila sendi masih baik bisa melakukan lari atau senam zumba. Bila sendi sudah bermasalah, bisa memilih renang atau senam pilates.
Lifestyle itu sangat penting untuk memelihara kepadatan tulang. Jadi, walaupun terlambat menyadari, setidaknya perubahan gaya hidup yang sehat bisa menahan kepadatan tulang sehingga osteoporosis tidak cepat muncul. Kalaupun kepadatannya sudah berkurang, tetapi penurunannya bisa perlahan.
Anak juga Harus Diperhatikan
Aksi menabung untuk kesehatan tulang bukan hanya penting untuk orangtua, tetapi juga anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Mereka adalah generasi masa depan yang harus memiliki kualitas fisik yang baik juga kualitas lain yang diperlukannya ketika dewasa nanti.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua supaya anak-anak juga diberikan tabungan untuk kesehatan dan kepadatan tulangnya. Jadi, ayo kita menabung untuk kesehatan anak dari sekarang.
Berikan makanan yang terbaik
Secara umum, masyarakat terbiasa memberikan makanan yang terbaik kepada ayah sebagai pencari nafkah keluarga. Padahal, makanan terbaik itu harus juga diberikan kapada ibu dan terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Lebih baik makanan itu dibagi rata untuk semua anggota keluarga.
Bawa anak main di luar rumah
Kecanggihan teknologi dan gaya hidup yang ingin serbamudah membuat anak-anak lebih sering berada di dalam rumah, asyik bermain dengan gawai canggih. Akhimya, anak-anak pun kurang mendapatkan sinar matahari. Anak-anak yang terus berada di ruangan yang dingin tanpa paparan sinar matahari yang cukup membuat tulangnya tidak mengalami proses pemadatan secara maksimal. Oteh karena itu, anak-anak harus sering beraktivitas di luar rumah.
Lakukan permainan fisik
Selain kurang paparan sinar matahari, gawai canggih pun membuat anak-anak tidak terlatih secara fisik. Orangtua sebaiknya membawa anak-anaknya bermain di luar rumah. Tidak perlu diniatkan berolah raga, tetapi misalnya mengajaknya berjalan kaki ke luar rumah, mengajaknya bermain permainan tradisional yang membutuhkan gerak tubuh, dan apa pun yang membuat anak bisa bergerak bebas. Ini bisa menjadi stimulan untuk memperkuat tulang sehingga tidak mudah patah. [Sumber: Vebertina Manihuruk/PRM/12/06/2017]
Posting Komentar untuk "Tips Merawat Kesehatan Tulang Agar Kepadatan Tulang Tetap Terjaga"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.