Jendela Informasi - Nyeri sendi dikenal juga dengan sebutan rematik. Sejatinya, rematik bukanlah penyaklt, tetapi gejala dari adanya suatu penyakit. Dalam deskripsi umum, rematik adalah nyeri di alat-alat gerak, otot, sendi, dan ligamen, atau di bagian struktur alat gerak lain. Timbulnya peradangan yang bermanifestasi menjadi nyeri juga disebut sebagai rematik. Penyebabnya, harus diidentifikasi lebih lanjut agar jelas. Pengobatan dan perawatannya juga berbeda.
Rematik yang umum terjadi mengacu pada gout arthritis alias penyakit asam urat. Peradangan terjadi akibat adanya pengendapan kristal asam urat pada sendi sehingga menyebabkan nyeri. Gout arthritis dicetuskan dari konsumsi asam urat yang berlebihan atau penggunaan obat diuretik. Makanan yang mengandung asam urat tinggi antara lain kacang-kacangan atau jeroan.
Beberapa ciri peradangan sendi (rematik) sering terjadi di satu sendi saja, biasanya, paling nyeri di bagian jempol kaki. Yang kedua, timbul tanda radang seperti bengkak, kemerahan, dan terasa panas, biasanya terjadi di pagi hari.
Dari Dalam Tubuh
Meskipun demikian, nyeri sendi juga bisa diakibatkan bukan dari faktor luar, melainkan dari dalam tubuh. Peradangan sendi yang demikian dikenal dengan nama reumatoid arthritis, terjadi karena autoimun atau sel imun tubuh yang seharusnya melawan zat asing, malah menyerang balik tubuh sendiri.
Beda dengan asam urat, reumatoid arthritis menyerang sendi yang lebih kecil dan biasanya terjadi pada banyak sendi, serta bersifat simetris kanan dan kiri. Misalnya, di buku-buku jari tangan.
Beberapa gejala reumatoid arthritis, antara lain ketika bangun tidur dan cuaca dingin, buku-buku jari bisa kaku lebih dari satu jam. Gejala ini sudah tidak digunakan, tetapi bisa dijadikan kecurigaan awal untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Pasien yang dicurigai reumatoid arthritis akan melakukan pemeriksaan tes darah untuk dilihat kadar C reaktif protein (CRP), yakni salah satu marker dalam tubuh yang menunjukkan adanya peradangan sistemik. Biasanya, pasien reumatoid arthritis nilai CRP-nya tinggi. Penanda utama, yakni tes faktor reumatoid menunjukkan hasil positif. Jika masih ragu bisa dilakukan rontgen pada sendi yang terlibat.
Reumatoid arthritis merupakan penyakit yang progresif. Bila tidak terdeteksi sejak awal, kerusakannya akan bertambah dan bisa menyebabkan deformitas atau perubahan sendi yang
permanen dan pengobatannya bisa melalui jalan operasi.
Yang khas dari penyakit ini adalah, umumnya, menyerang wanita. Bisa dipahami karena penyakit autoimun memang dikenal lebih sering menyerang wanita, meski reumatoid arthritis juga ditemukan pada pasien pria berusia lanjut.
Pengobatan reumatoid arthritis biasanya dimulai dengan obat-obatan penghilang nyeri. Akan tetapi, perlu diwaspadai pula karena merupakan penyakit autoimun umumnya tidak menyelesaikan penyakit tersebut. Oleh karena itu, biasanya, pasien diberikan immunosupresant yang khusus untuk reumatoid arthritis seperti jenis corticosteroid, metotrexat, atau sulfasalazin.
Penyakit autoimun sangat kuat faktor genetikanya sehingga bisa saja diturunkan. Penggunaan zat luar untuk pengobatan tidak banyak berpengaruh. Diberikan pula biologic agent pada pasien reumatoid arthritis yang sudah parah. Obatnya diinjeksikan pada target yang lebih spesifik, yakni sel sendi.
Pada Tulang
Rematik pada tulang disebut pula osteoarthritis. Ini merupakan penyakit degeneratif karena faktor usia. Namun bisa juga karena stres yang berkepanjangan sehingga menimbulkan kerusakan sendi. Penyakit ini biasa menyerang sendi lutut dan bisa bersifat simetris kanan dan kiri.
Penyakit ini timbul karena tulang rawan menipis sehingga cairan sendi berkurang. Berat badan
yang berlebih juga bisa memicu munculnya penyakit ini dan menjadi gawat karena lutut merupakan organ penopang tubuh.
Bisa juga terjadi di bagian lain seperti tangan, leher, atau tulang belakang meski pasien dengan kondisi seperti ini jarang ditemukan. Penanganannya antara lain mengurangi stres dan menurunkan berat badan terlebih dahulu. Jika terjadi pada leher, gunakan korset leher. Jika terjadi pada tangan, bisa dengan mengistirahatkan kinerja tangan beberapa waktu.
Meski tingkat kegawatan reumatoid arthritis tidak mengancam nyawa dan tidak bersifat sistemik, namun penyakit ini bisa memicu disabilitas terutama jika sudah terjadi deformitas. Epidemi penyakit ini di masyarakat diprediksi banyak, tetapi underdiagnose karena biasanya radang sendi dianggap biasa-biasa saja dan penyakit yang dibawanya tidak diketahui dengan baik.
Nyeri sendi memang bisa terjadi terutama saat tubuh kelelahan atau karena trauma (benturan, misalnya). Di tengah masyarakat juga kerap muncul pandangan yang mengatakan jika mandi di malam hari akan memicu terjadinya rematik. Sebenarnya yang memicu nyeri sendi bukan dari aktivitas mandi tetapi dari suhu air yang digunakan.
Cuaca dingin pada sebagian orang bisa menyebabkan kekakuan sendi yang bersifat sementara dan reversible (bisa balik kembali). Ini karena pada suhu dingin cairan pada sendi akan lebih kental sehingga membuat sendi menjadi kaku.
Para dokter menyarankan agar masyarakat mencurigai jika mengalami radang sendi yang menetap selama kuraug lebih tiga bulan. Rasa nyeri muncul pada saat diam atau istirahat, mereda pada saat beraktivitas. Juga nyeri yang selalu timbul di malam hari, dan kemunculan nyeri perlahan-lahan (progresif).
Jadi memang butuh kesadaran pasien untuk memeriksakan diri saat terjadi nyeri pada sendi. Diperlukan juga kemampuan petugas kesehatan untuk mendiagnosis penyakit yang diawali dengan gejala nyeri sendi tersebut. (Maman Soleman/Eva Fahas/PRM 09/04/2017)
Posting Komentar untuk "Nyeri Sendi Harus Diwaspadai "
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.