Jendela Informasi - Kerokan
memang dikenal sebagai cara tradisional untuk mengatasi masuk angin. Namun,
ternyata kerokan juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan, seperti munculnya
iritasi pada kulit. Bahkan, kerokan yang dilakukan pada ibu hamil di trimester
pertama bisa memicu kontraksi dini yang berujung pada keguguran.
Kerokan
adalah pengobatan tradisional Jawa yang sudah dikenal sejak ratusan tahun yang
lalu. Kerokan dinilai ampuh mengusir gejala masuk angin yang masuk ke dalam
tubuh. Pengobatan tradisional ini dilakukan dengan menggunakan benda tumpul
seperti koin, batu giok, potongan jahe, potongan bawang, ataupun benda tumpul
lain yang difungsikan untuk menggosok bagian punggung.
Selain
menggunakan benda tumpul, kerokan juga memanfaatkan menggunakan cairan pelumas
seperti minyak kelapa, minyak telon, olive oil, bahkan lotion. Cairan licin berfungsi
untuk mencegah iritasi atau lecet pada kulit yang dikerok serta mencegah rasa
sakit yang dapat ditimbulkan dari gesekan benda tumpul tersebut.
Baca juga : Tips Kulit Cantik Kala Cuaca Tidak Menentu
Waspadai Iritasi Kulit
Pengobatan tradisional
kerokan ini sah-sah saja dilakukan. Dan, di dalam ilmu kedokteran atau secara
medis tidak mempermasalahkan pengobatan dengan cara tersebut. Seperti halnya
dengan bekam, secara medis kerokan itu membantu memperlancar aliran darah di
dalam tubuh.
Jika
permukaan tubuh digosok menggunakan benda tumpul dengan cepat, maka suhu panas
dalam tubuh akan meningkat. Karena meningkatnya suhu panas dalam tubuh, maka
terjadilah perlebaran pembuluh darah. Pelebaran ini menyebabkan oksigenasi
menjadi lebih baik. Sebab, peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit
ditubuh pun mereda.
Hanya saja
sebaiknya agar tidak berlebihan dalam menggosok. Jika berlebihan dalam
menggosok dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Belum lagi pada kulit-kulit
yang sensitif, jaringan kulit bawah dapat rusak akibat gosokan yang terlalu
berlebihan.
Warna merah
pada kulit yang ditimbulkan dari gosokan bukanlah karena keluarnya angin di
dalam tubuh. Melainkan adalah contusio
musculorum atau seperti luka memar yang diakibatkan saat bagian tubuh
terjatuh kemudian muncul warna merah maupun kebiru-biruan pada kulit.
Baca juga : Manfaat Mengikuti Kelas Prenatal Bagi Ibu Hamil
Akibatkan Keguguran
Meski ampuh
mengusir masuk angin, saat kerokan ternyata dapat menyebabkan terjadinya
inflamasi atau peradangan. Kemudian yang menjadi masalah adalah reaksi
penolakan terhadap inflamasi tubuh. Karena, saat terjadi inflamasi, maka
mediator antiinflamasi akan mengeluarkan zat yang disebut cytokines.
Cytokines atau juga yang disebut sitokine ini adalah protein-protein sekresi kecil yang berperan
sebagai perantara dan pengaturan imunitas, inflamasi, dan haematopoiesis
(pembentukan sel darah). Zat sitokine memang
merupakan sel yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, keluarnya zat ini
justru akan memicu pelepasan prostaglandin
(suatu persenyawaan asam lemak yang terdapat dalam jaringan dan cairan dalam
tubuh manusia) sehingga dapat menyebabkan kontraksi pada rahim. Dalam dunia medis, cytokines diproduksi dengan merk dagang bernama Cytotec.
Oleh karena
itu, bagi ibu yang sedang hamil sangat dilarang melakukan penyembuhan dengan
cara kerokan. Karena, kontraksi dini pada rahim ibu hamil sangat berbahaya bagi
kesehatan janin dalam kandungan. Selain itu, kebiasaan kerokan dapat membuat
pori-pori kulit menjadi terbuka lebar. Hal ini disebabkan karena efek gesekan
kulit dengan benda tumpul dan juga panas tubuh yang meningkat saat dikerok.
Walaupun
pori-pori melebar angin tetap tidak dapat masuk melalui pori-pori. Sebagian
besar oreng akan merasa ketagihan saat dikerok, mereka cenderung akan melakukan
hal yang sama saat merasakan sakit yang sama. Risikonya, semakin sering
melakukan kerokan maka pori-pori akan semakin terbuka lebar. Kerokan memang
terbilang sangat murah. Tetapi, jika takut karena mempertimbangkan risiko
terburuk bagi kesehatan, Anda dapat melakukan pengobatan dengan cara yang lain.
Posting Komentar untuk "Waspadai, Selain Iritasi Kulit, Kerokan Bisa Akibatkan Keguguran Kandungan"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.