berapa usiamu hari ini? sehelai bulu matahari
tanggal lagi oleh gigitan tokek waktu. pada lipatannya
berderet bangkai kutu dan kecoa yang kau bunuh
kemarin lusa. kata-kata berhamburan dari jendela,
larut dalam hiruk-pikuk jalan raya adakah makna
jam tersisa
pada cecerannya?
berapa usiamu hari ini? jadikah kau membunuhku
malam ini? ah, rasanya aku belum tega. uban di
rambutmu belum merata, dan yang kemarin memutih
kini telah lenyap di salon kecantikan pinggir kota
(perempuan itu begitu suka mengusap tiap uban
di kepalamu, seperti ia usap kepala anak pertamanya
sebab pada tiap helainya tertera angka-angka)
berapa usiamu hari ini? hitung saja potongan kuku
jariku yang telah kau kubur itu. pada tiap helainya
tertera detak jantungku yang melambat pada kerdip
matamu.
ya, berapa usiamu hari ini? hitung saja sendiri
sampai kau benar-benar tega membunuhku
sambil tersedu di balik lipatan buku harianmu!
Ahmadun
Yosi Herfanda, sastrawan, lahir di Kaliwungu, 17 Januari 1958. Ia dikenal
sebagai penyair religius-sufistik, tapi juga banyak menulis cerpen, kolom, dan
esai sastra. Ia pernah meraih Penghargaan Sastra Pusat Bahasa (2008) untuk buku
puisi Ciuman Pertama untuk Tuhan.
Kini, mengajar creative writing dan academic writing di sebuah perguruan
tinggi swasta di Serpong.
Posting Komentar untuk "Berapa Usiamu Hari Ini"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.