Mulai ramai
dengan pesepeda, pelari pagi, dan pehobi fotografi, tempat wisata air terjun di
wilayah Bandung timur ini cukup dekat diakses dari pusat Kota Bandung. Hanya
berjarak sekitar empat kilometer dari Jalan AH Nasution Ujungberung, masyarakat
dapat menikmati keindahan dan keasrian Curug Batu Templek.
Aksesnya
melalui Jalan Pasir Impun, dari arah Lapas Sukamiskin belok ke kiri dan
menyusuri jalan tanjakan. Kondisi jalan beraspal, hanya menyempit di beberapa
titik, melewati perumahan dan vila yang mengikuti alur bebukitan, juga
perkantoran Desa Cikadut. Sepanjang perjalanan, terhampar pemandangan khas
pegunungan dan cekungan Bandung.
Baca juga : Curug Cilengkrang
Baca juga : Curug Cilengkrang
Setelah
melewati SDN Sekebalingbing di sebelah kanan, suara-suara tonggeret atau cicada mulai terdengar nyaring menyapa
pengunjung. Tak lama dari sana, terdapat pertigaan kecil, tempat berdirinya
gapura sederhana pada jalan yang menurun di sebelah kanan.
Sebuah
warung bambu berada tepat sebelum gapura, dilengkapi ranggon atau tempat
duduk-duduk yang terbuat dari bambu. Memasuki gapura, jalan lebih kecil terbuat
dari semen yang tinggal sebagian. Jalan menurun curam dan juga licin sehingga
pengunjung harus hati-hati, baik yang menggunakan sepeda maupun sepeda motor.
Lebar jalan hanya bisa dilewati oleh satu mobil. Sekitar 50 meter, semburan air
yang berdebit cukup besar kala musim hujan itu sudah terlihat.
Baca juga : Curug Sindulang
Baca juga : Curug Sindulang
Pemandangan
curug berupa tebing dan lembah dengan dinding batu, tampak di sebelah kiri. Di
atas curug dan sebagian di sela-sela dinding batu, banyak tetumbuhan dan
bebungaan liar. Tebing batu merupakan batuan metamorf yang terbentuk karena
suhu tinggi jutaan tahun lalu. Meskipun demikian, berbeda dengan curug lain,
Curug Batu Templek terlihat gabungan alami dan hasil bentukan manusia. Dan
sekitar 1940-an, bebatuan tebing dan bukit di sana digali serta dimanfaatkan
secara tradisional oleh warga Kampung Cisanggarung.
Dulu, air
terjun yang mengalir di sana disebut Curug Cisanggarung yang terkenal hingga ke
Jepang. Di sekitar Jalan AH Nasution, wilayah Pasir Impun, hingga ke dekat
curug, banyak ditemui penjual batu yang disebut batu templek atau batu lempengan.
Batu templek diambil secara turun temurun, dijual dan digunakan untuk pemanis
atau hiasan dinding rumah juga taman. Karakter dan warnanya yang terkesan
alami, berkelas, dan kokoh menyumbang mata pencanarian warga Cisanggarung sejak
dahuiu. Kini, area curug telah dilarang penambangan karena membahayakan, tetapi
di bebukitan lain masih terdapat penambang batu dan pasir.
Baca juga : Curug Cimahi
Baca juga : Curug Cimahi
Air curug
mengalir dari celah-celah bebatuan, berasal dari anak Sungai Cisaranten. Di
atasnya, masih ada tiga curug lain yang berpusat pada Curug Citak Tulang.
Meskipun baru dibuka untuk umum pada 2010 dan mulai ramai pada 2012, dengan
pengelolaan masih sederhana, Curug Batu Templek menjadi hiburan praktis dan
relatif murah yang dekat dengan kota. Banyak dikunjungi warga sekitar dan juga
warga luar Bandung untuk sekadar melepas penat, jalan-jalan, wisata, bahkan
melakukan sesi foto pre-wedding. Pada akhir pekan, jumlah pengunjung dapat
mencapai 300-400 orang. Saat ini, pengunjung hanya dikenai biaya masuk atau tiket
parkir sebesar Rp 5.000, tetapi dapat menyewa fasilitas yang ada di sana. [Sumber: PR Minggu 17/04/2016]
Posting Komentar untuk "Curug Batu Templek, Destinasi Wisata Air Terjun Potensial Di Bandung Timur"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.