Hiperpigmentasi timbul pada
seluruh tubuh, terutama yang terpapar sinar matahari, seperti paha, kaki,
lengan, leher, dada dan umum. Namun, umumnya cenderung timbul pada wajah dan
tangan. Hiperpigmentasi adalah area berwarna gelap pada kulit yang disebabkan
peningkatan produksi pigmen kulit, yang dikenal sebagai melanin. Hal ini umum
terjadi dan biasanya tidak berbahaya, tetapi secara aesthetik menganggu.
Penyebab Hiperpigmentasi
Penyebab hiperpigmentasi antara
lain paparan sinar matahari, ras (kulit Eropa cenderung lebih mudah terkena
hiperpigmentasi), obat hormon (termasuk kontrasepsi oral) atau
ketidakseimbangan hormon, gangguan kulit seperti bekas jerawat atau luka, serta
faktor genetik.
Ada berbagai bentuk
hiperpigmentasi, antara lain:
- Lentigo/Lentigenes. Berupa bintik-bintik/freckle yang tersebar atau beberapa bintik (freckles) yang berkelompok.
- Solar Lentigenes. Dikenal dengan 'sun spots', 'age spots', yang merupakan kumpulan beberapa bintik (freckles) yang disebabkan oleh pajanan matahari.
- Melasma. Dikenal dengan istilah 'masker kehamilan', berupa pigmentasi yang luas pada wajah, terutama pada pipi. Umumnya terjadi karena masalah hormonal, baik karena penggunaan oral kontrasepsi maupun karena kehamilan.
Cara Mencegah Hiperpigmentasi
Hingga saat ini belum ditemukan
obat atau cara yang benar-benar dapat menyembuhkan hiperpigmentasi. Obat atau
tindakan yang dapat dilakukan adalah mencerahkan area yang terkena
hiperpigmentasi. Namun, hiperpigmentasi dapat dicegah.
Berikut cara mencegah timbulnya
hiperpigmentasi:
- Menggunakan krim tabir surya setiap hari, minimal SPF 15 dan menghindari pajanan sinar matahari secara langsung.
- Menggunakan produk pengelupasan kulit dari dokter kulit agar area kulit yang berwarna gelap memudar. Bisa menggunakan alat tertentu seperti mikrodermabrasi, dermaroller, chemical peeling atau menggunakan krim pengelupasan.
- Penggunakan laser jenis tertentu untuk menghambat produksi melanin.
- Penggunaan produk yang mengandung AHA (alpha hydroxy acid) seperti asam laktat, asam glikolic dan asam kojic, yang dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati, serta mencerahkan area yang berwarna gelap.
- Serum Vitamin C. Penggunaan serum Vitamin C dapat membantu mencegah dan mengurangi penumpukan melanin.
Penggunaan Sunblock dan Krim
Tak hanya bahan-bahan alami, sunblock
dan krim digunakan untuk mendukung agar warna kulit konstitutif atau alami
diperoleh. Untuk mempertahankan warna kulit konstitutif, maka dianjurkan
memakai sunblock atau tabir surya jika terpapar sinar matahari sejak usia enam
bulan.
Penggunaan sunblock bisa
disesuaikan dengan UV indicator, yakni bahan plastik khusus yang jika terkena
sinar ultraviolet akan berubah menjadi ungu. Jika ungunya semakin tua,
menandakan ultraviolet-nya semakin berat. Memilih sunblock juga harus tepat
atau cerdas, yang artinya sesuai dengan kebutuhan.
Jangan berlebihan memakai
sunblock karena mubazir, karena sunblock digunakan sebagai proteksi kulit Jika
aktivitas banyak di dekat kaca namun di dalam ruangan, maka gunakan SPF 15.
Jika aktivitas di luar ruangan dan agak lama berada di luar ruangan maka gunakan
SPF 30. Namun, jika aktivitasnya lebih sering di luar ruangan maka gunakan
sunblock SPF 50. Jika sedang melakukan outing di pinggir pantai menggunakan
sunblock SPF 15 ataupun 30 tidak cukup melindungi kulit dari paparan sinar
matahari.
Di samping itu, untuk mengatasi hiperpigmentasi bisa juga menggunakan krim-krim
perawatan yang mengandung antioksidan dan nutrisi untuk kulit, yang digunakan
siang hari dan malam hari. Pilih krim-krim yang alami sehingga kulit cukup
memiliki kandungan antioksidan. Krim-krim yang digunakan mengandung niacinamide
seperti bengkuang.
Posting Komentar untuk "Mengenal Lebih Jauh Tentang Hiperpigmentasi"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.