Penyanyi remaja wanita asal Amerika Serikat, Selena Gomez tengah sibuk menggelar konsernya yang bertajuk "Selena Gomez Revival Tour 2016". Pelantun lagu "The Heart Knows What it Wants" ini berencana mendonasikan sebagian uang hasil penjualan tiket konsernya untuk badan penelitian Lupus di Amerika, Alliance for Lupus Research. Wanita berusia 23 tahun ini pernah mlembatalkan konsernya pada 2013 lalu karena penyakit yang dideritanya itu. Seperti apakah gejala Lupus itu?
Lupus atau tepatnya Systemic Lupus Erythmatosus (SLE) bukanlah penyakit baru, tetapi tetap saja bisa membuat terkejut pengidapnya. Siapa pun bisa terkena penyakit autoimun ini. Lupus dalam bahasa Latin artinya serigala. Nama itu diambil karena gejala kemerah-merahan di wajah penderita lupus yang menyerupai gigitan serigala.
Setiap tanggal 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia yang pertama kali dideklarasikan pada 2004 oleh komite internasional di Eaton, Inggris. Komite itu terdiri atas perwakilan organisasi lupus dari 13 negara. Deklarasi tersebut merupakan seruan bagi seluruh pemerintahan di seluruh dunia agar meningkatkan anggaran bagi penelitian, kepedulian, dan perayanan kesehatan bagi pasien lupus.
Lupus termasuk penyakit autoimun atau menyerang kekebalan tubuh. Jika biasanya tubuh membuat antibodi untuk menyerang benda asing seperti radikal bebas atau kuman, pada penderita lupus, antibodi tubuh mereka justru menyerang sel, organ, dan jaringan yang masih berfungsi dengan baik.
Lupus merupakan gangguan pada gen yang seharusnya meregulasi daya tahan tubuh, tetapi terjadi kerusakan sehingga gagal mengenali benda asing dalam tubuh. Lupus termasuk penyakit multifaktor dan mulsistem. Penyebabnya secara umum bisa dipengaruhi dua faktor besar, yakni genetik dan lingkungan. Multisistem artinya gangguan itu bisa menyerang sel dan bagian tubuh mana saja. Tak heran jika para penderita lupus bisa mengalami gangguan berbeda seperti kulit, mata, hingga bagian-bagian fatal seperti ginjal, paru-paru, atau otak.
Orang dengan riwayat keluarga yang menyandang lupus kemungkinan terkena penyakit yang sama akan lebih besar lantaran gen lupus dapat diturunkan. Meski demikian, lupus juga diketahui bisa tercetus melalui dampak dari pengobatan.
Penelitian menunjukkan, penderita lupus sebagian besar diidap oleh perempuan pada usia produktif, meski ada juga kasus lupus yang terjadi pada bayi. Dipengaruhi faktor hormonal juga sehingga jika yang sudah memiliki gen lupus bisa saja tercetus untuk muncul. Karena genetik pula, seseorang bisa membawa gen lupus sepanjang hidupnya, tetapi ada yang tercetus atau tidak hingga meninggal dunia.
Penting untuk mengetahui gejala guna mendiagnosis lupus. Semakin dini diketahui, akan semakin mudah menanganinya dan prognosisnya semakin tinggi (baik). Seperti penyakit, fase penyakit lupus juga muncul dari ringan hingga berat. Beberapa gejala lupus antara lain demam, nyeri sendi, serta timbul bercak kemerahan di pipi menyerupai kupu-kupu (butterfly crush)
Baca juga : Jus Mengkudu Ampuh Atasi Nyeri Sendi
Untuk pengobatan, jangan khawatir, fasilitas kesehatan di Indonesia sudah setara dengan negara lain untuk menangani lupus. Beberapa jenis obat yang biasa diberikan kepada penderita lupus antara lain immunosupressan yang bertujuan melemahkan daya tahan tubuh. Prinsipnya mirip dengan kemoterapi, agar reaksi radang .tidak semakin hebat, untuk mengurangi dampak lebih buruk untuk organ tubuh yang masih berfungsi dengah baik.
Dari faktor lingkungan, lupus juga dapat tercetus oleh terjadinya infeksi atau radang yang memicu produksi antibodi. Penelitian belum membuktikan lupus dapat disembuhkan atau dihilangkan. Meski demikian, lupus bukan penyakit menular sehingga orang dengan lupus (odapus).bisa menjalani hidup selayaknya anggota masyarakat pada umumnya.
Posting Komentar untuk "Mari Kenali Gejala Lupus Sedini Mungkin"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.