Biang keringat, dua kata tersebut pada umumnya bukan merupakan hal yang asing, terutama bagi bunda yang memilki anak kecil. Meski gangguan kulit tersebut dapat juga mengenai orang dewasa, lebih banyak terjadi pada anak-anak. Biang keringat tidak berbahaya, tetapi keberadaannya di tubuh sangat mengganggu kualitas hidup.
Berbicara mengenai gangguan keringat pada manusia, cakupannya sangatlah luas. Dari berbagai gangguan keringat, yang paling sering muncul pada anak adalah biang keringat atau orang sering menyebutnya dengan sebutan keringat buntet.
Pada anak, gangguan kulit ini terutama sering mengenai anak yang memiliki tubuh gemuk dan punya banyak lemak. Biang keringat juga sering menimpa anak yang belum dapat tengkurap atau memiringkan tubuhnya. Pada orang dewasa, biang keringat biasanya menyerang mereka yang dalam keadaan sakit. Kondisi kesehatannya tersebut menyebabkan mereka harus tirah baring (bed rest) dalam jangka waktu tertentu. Apalagi kalau ada penyakit lain sehingga badannya menjadi gemuk maka mudah terkena biang keringat.
Pemberian minyak kayu putih dan minyak telon pada bayi juga dapat menjadi pemicu terjadinya biang
keringat Namun, untuk sampai ke arah sana tentu diperlukan faktor-faktor penunjang lain. Pemberian minyak kayu putih atau minyak telon dapat menyebabkan anak berkeringat. Sudah begitu, anak biasanya dipakaikan baju berlapis-lapis atau dibedong sehingga mereka kesulitan bergerak. Kondisi seperti itu berpotensi terjadinya biang keringat pada anak.
Bagian tubuh pada anak yang biasanya terkena biang keringat, terutama pada daerah-daerah yang memiliki kontak langsung dengan tempat tidur. Seperti pada punggung anak atau pada kulit yang berlipat-lipat. Pada bayi, biang keringat biasanya terdapat di leher atau dada. Biang keringat juga dapat terjadi pada kulit kepala bayi yang berambut, terutama bayi yang berkeringat di kepalanya.
Pada orang dewasa, biang keringat selain terjadi pada pasien yang harus menjalani tirah baring, juga sering mengenai orang yang terkena diabetes melitus atau kelainan tiroid.
Higiene juga memegang peranan penting untuk terjadinya biang keringat. Misalnya, bayi jarang dimandikan orangtuanya, badannya hanya dilap. Bayi mandi hanya pada pagi hari, sore hari hanya dilap. Sudah itu sering dikasih minyak telon. Hal itu bisa memicu terjadinya biang keringat. Begitu juga pada orang usia lanjut yang jarang dimandikan hanya dilap saja badannya.
Biang keringat terbagi atas tiga jenis, yaitu miliaria kristalina, miliaria rubra, dan miliaria profunda. Dari ketiga jenis biang keringat tersebut, yang paling ringan adalah miliaria kristalina. Bentuknya seperti kristal bening, jernih, dan seperti bruntus. Biang keringat jenis miliaria kristalina cepat hilang, tidak usah diobati juga hilang sendiri.
Pada biang keringat jenis miliaria rubra, bruntus-nya berwarna merah dan terasa gatal sehingga memerlukan pengobatan. Sementara itu, miliaria profunda merupakan biang keringat yang lebih dalam lagi. Harus diobati dan kalau diperlukan diberi obat yang diminum.
Biang keringat itu tidak berbahaya, hanya akan menyebabkan rasa gatal. Bila biang keringat menyerang bayi, anak menjadi rewel, sulit tidur, dan susah minum susu, sehingga jadi terganggu. Pada orang dewasa, biang keringat juga sangat mengganggu kualitas hidup.
Biang keringat tidak sama dengan ruam. Ruam merupakan kelainan kulit merah dan penyebabnya bisa macam-macam. Pada bayi, misalnya, dikenal ruam popok. Ruam popok dan biang keringat berbeda karena tempatnya juga berbeda. Ruam popok terjadi pada tempat-tempat yang tertutup popok. Penyebabnya bisa karena lecet dan iritasi akibat dari air kencing atau kotoran bayi.
Cara Menanggulangi Biang Keringat
Terkena biang keringat membuat kita tidak nyaman karena dapat mengganggu kualitas hidup. Bagaimana cara menangani biang keringat agar terbebas dari biang keringat?
Reiva Farah Dwiyana, Staf Divisi Dermatologi Anak, Fakultas Kedokteran Unpad/RSUP dr Hasan Sadikin Bandung memberikan beberapa saran pengobatan berikut ini.
- Sebenarnya bila biang keringat masih. ringan, misalnya pada orang yang terkena miliaria kristalina, tidak perlu diobati, cukup dengan aerasi atau pertukaran udara. Jadi, tidak boleh kakeukeub, tetapi . harus ada ventilasi. Caranya dengan memakai pakaian tipis sehingga memudahkan udara untuk keluar masuk. Bila udara terasa panas, pada ruangan yang memiliki AC dapat menyalakan alat tersebut atau memasang kipas angin. Pertukaran udara juga dapat terjadi dengan membuka jendela.
- Kalau biang keringat tidak dapat ditangani dengan aerasi, dapat diberikan bedak cair calamine. Bedak cair tersebut termasuk yang paling ringan. Bedak calamine dibalurkan pada tubuh bayi atau orang dewasa tipis-tipis dua kali dalam sehari. Bedak dipakai setelah mandi.
- Bila pemberian bedak cair juga tidak berhasil, biasanya dokter akan memberikan krim untuk meredakan gangguan kulit tersebut. Kalau terjadi iritasi atau peradangan, dokter akan memberikan obat steroid. Bila gatal-gatal, dokter akan memberikan obat yang diminum.
- Namun, bila biang keringat yang terjadi termasuk parah dan sudah menjurus pada eksim, dokter akan memberikan obat antiperadangan yang diminum.
Posting Komentar untuk "4 Cara Menanggulangi Biang Keringat"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.