Tiba-tiba saja wajah Anda tampak mencong atau asimetris, tapi bukan karena Anda terserang stroke? Penyakit bell's palsy memang gejalanya hampir sama dengan stroke. Meski menyerang syaraf, namun Bell's Party berbeda dengan stroke. Masyarakat awam mengatakan bell's palsy ini karena kipas angin. Padahal banyak faktor lain yang menyebabkan bell's palsy. Lantas apa saja penyebabnya?
Bagaimana cara mengatasinya?
Terkena sorotan kipas angin secara terus-menerus dikatakan sebagai salah satu penyebab penyakit bell's palsy. Jika terserang bell's palsy maka seseorang seperti terkena stroke karena wajah bisa menjadi asimetris atau mencong. Selebriti seperti Samuel Zylgwin dan Rano Karno pernah mengalami bell's palsy. Namun, tak banyak orang yang tahu tentang penyakit ini.
Menurut dr. Yuwono, SpS, FINS, dokter spesialis saraf dari RS Royal Taruma, Jakarta Barat, bell's palsy adalah suatu kondiai di mana syaraf ketujuh dari saraf wajah mengalami gangguan, seperti terjepit atau cidera sehingga menimbulkan kelumpuhan pada otot-otot salah atu sisi wajah. Akibatnya, wajah menjadi asimetris karena salah atu sisi wajah tampak melorot atau mencong. Hanya salah satu sisi wajah saja penderita dapat tersenyum dan hanya satu mata saja yang dapat menutup dengan sempurna.
Gejala dan Penyebab
Bell's palsy dapat dialami oleh semua golongan usia, pria maupun wanita. Tetapi umumnya dialami oleh usia dewasa maupun usia tua. Gejala bell's palsy bervariasi. Penyakit ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau mendadak. Salah satunya berupa kelumpuhan pada otot ringan sampai total pada salah satu sisi wajah.
Kelumpuhan yang terjadi misalnya pada dahi dan alis sulit diangkat maupun dikerutkan. Lalu di sekitar mata biasanya mata susah tertutup atau susah menutup salah satu kelopak mata. Kemudian pipi pada wajah dan bibir. Jika yang terkena otot bibir, maka biasanya seseorang sulit tersenyum.
Ketika wajah melorot atau turun, maka wajah akan sulit erekspresi. Bisa juga terjadi rasa nyeri di sekitar rahang atau di belakang telinga pada salah satu sisi wajah yang terpengaruh. Selain itu, sensitivitas terhadap suara akan meningkat pada sisi wajah yang berpengaruh.
Terkadang timbul gejala nyeri kepala, penurunan kemampuan indera pengecap pada sisi yang lumpuh, penurunan jumlah air mata dan liur yang diproduksi pada sisi yang terkena. Pada beberapa kasus, bell's palsy
bisa memengaruhi syaraf kedua sisi wajah. Namun, hal tersebut jarang terjadi.
Bell's palsy ini mirip dengan stroke. Namun sebenarnya keduanya adalah hal yang berbeda. Bell's palsy adalah gangguan saraf tepi yang terjadi hanya di wajah. Sementara stroke adalah gangguan pembuluh darah yang menuju atau pun berada di otak sehingga menyebabkan gangguan suplai oksigen ataupun nutrisi ke otak.
Ada beberapa penyebab timbulnya bell's palsy, namun hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Masyarakat awam menyebutkan bahwa penyebab bell's palsy adalah angin. Angin dingin bisa menyebabkan saraf ketujuh wajah yang bersumber dari batang otak terjepit. Meski demikian, teori ini belum bisa dijelaskan secara pasti.
Sementara ahli menyebutkan penyebab bell's palsy adalah proses peradangan saraf yang mengontrol otot-otot di salah satu sisi wajah. Penyebab lain dari kerusakan saraf pada penderita bell's palsy adalah akibat dari infeksi virus. Misalnya infeksi virus herpes, baik herpes simpleks maupun herpes zoster.
Penyebab lain dari bell's palsy yang sering disebut adalah karena auto imun. Jika seseorang terkena penyakit auto imun, maka penyakit menyerang pertahanan tubuh sendiri. Se//'s palsy juga disebabkan oleh kondisi-kondisi inflamasi yang lain.
Obat dan Fisioterapi.
Jika terserang bell's palsy sebaiknya seseorang tidak khawatir berlebihan. Penyakit ini tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Kelumpuhan saraf akibat bell's palsy bersifat sementara, yaitu selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Lantas jika terkena bell's palsy, bagaimana cara mengatasinya?
Sebaiknya jika mengalami gejala bell's palsy seperti mengalami kelemahan pada wajah atau salah satu sisi wajah tiba-tiba melorot, segera cari pertolongan medis, yaitu ke dokter spesialis saraf. Dengan pemeriksaan segera diketahui apakah penyakit yang menyerang tersebut bell's palsy atau bukan, sehingga dapat sesegera mungkin menanggulanginya.
Penyakit saraf ini harus cepat diatasi dan diobati karena jika dibiarkan peluang untuk sembuhnya semakin kecil. Diperlukan penanganan sesegera mungkin bila Anda mengalami kelumpuhan apapun, karena bisa saja yang terjadi justru kasus stroke. Perlu diingat, bell's palsy bukan disebabkan karena stroke.
Jika terkena bell's palsy biasanya secara medis diberikan obat steroid. Obat steroid ini berfungsi untuk mencegah perburukan dari cidera saraf ketujuh atau disebut juga saraf facial. Jika penyebabnya diduga karena virus, maka diberikan obat antivirus.
Namun sebaiknya seseorang melakukan pemeriksaan Elektromiografi (EMG) untuk menentukan kerusakan saraf dan melihat seberapa parah syaraf tersebut rusak. Pemeriksaan EMG adalah pemeriksaan untuk mengevaiuasi kondisi dari saraf tepi (motoris maupun sensoris) dari otak, untuk mendeteksi tingkat kelainan otak maupun saraf yang diperiksa sehingga sangat membantu diagnosa. EMG juga dapat sekaligus menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang juga dapat menyebabkan kelemahan pada wajah, seperti stroke, infeksi, tumor dan Iain-Iain. Di samping itu, penderita bell's palsy juga disarankan melakukan pemeriksaan radiologi, seperti CT-scan atau MRI kepaia untuk menyingkirkan penyebab kelumpuhan yang mungkin terjadi.
Selain obat-obatan, hal lain yang penting dilakukan oleh penderita bell's palsy adalah fisioterapi. Sebaiknya penderita bell's palsy juga melakukan latihan sendiri pada otot wajah. Biasanya fisioterapi dilakukan 1-2 bulan. Idealnya dilakukan dalam 1-2 bulan pertama agar hasilnya terlihat. Setelah 3-4 bulan tidak terlihat perbaikannya sehingga peluang sembuhnya menjadi lebih buruk.
Gerakan-gerakan wajah tertentu yang dapat merangsang otak untuk tetap memberi sinyal menggerakkan otot-otot wajah. Karena itu, lakukan latihan di depan cermin. Gerakan yang dilakukan berupa tersenyum, mencucurkan mulut kemudian bersiul, mengatupkan bibir, mengerutkan hidung dan dahi, mgnarik sudut mulut secara manual dengan telunjuk dan ibu jari, mengangkat alis secara manusia dengan keempat jari panjang (selain ibu jari). Selanjutnya adalah menutup mata.
Meski dapat disembuhkan dengan obat-obatan dan fisioterapi, namun diharapkan proses pemulihan dapat berlangsung lebih cepat. Biasanya dapat kembali pulih setelah kurang lebih enam bulan. Namun ada beberapa kasus kelumpuhan syaraf wajah yang terjadi permanen atau seumur hidup.
Komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita bell's palsy adalah kerusakan syaraf wajah yang tidak dapat pulih kembali seperti semula. Komplikasi lainnya adalah pertumbuhan saraf yang tidak sesuai dengan yang seharusnya sehingga menyebabkan pergerakan yang tidak terkontrol pada wajah. Hal lain yang bisa terjadi akibat bell's palsy adalah buta sebagian atau total akibat kekeringan pada mata yang tidak bisa menutup dan terjadinya kerusakan pada kornea mata yang kering.
Posting Komentar untuk "Waspadai Penyakit Bell's Palsy Jika Tiba-tiba Saja Wajah Anda Tampak Mencong Atau Asimetris"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.