Sulit mencari penjelasan mengapa sebuah reaksi tubuh bisa dinamakan kesemutan. Mungkin, sensasi rasa geli yang terjadi dianalogikan seperti bagian tubuh tengah dijalari semut. Kesemutan atau dalam bahasa medisnya disebut parestesia adalah hal yang lazim terjadi pada setiap orang. Berdasarkan definisinya, kesemutan terjadi karena adanya gangguan fungsi pada serabut saraf. Gangguan juga bisa mengenai sistem saraf tepi, sel saraf yang berada di sumsum tulang atau di sepanjang saraf tepi.
Dokter spesialis saraf sekaligus Kepala Staf Medis Fungsional Saraf Rumah Sakit Al Islam Bandung Nuri Amalia menjelaskan, kesemutan merupakan gejala atau reaksi tubuh. "Kesemutan itu sensasi abnormal yang terjadi baik secara spontan maupun karena pencetus. Ada dua jenis kesemutan, yakni secara fisiologis dan patologis.
Kesemutan fisiologis adalah reaksi biasa yang terjadi karena adanya penekanan pada saraf. Misalnya, seseorang yang terlalu lama berada pada posisi tertentu seperti duduk atau jongkok bisa menyebabkan tertekannya jaringan saraf bagian kaki sehingga ketika hendak digerakkan sempat terasa mati rasa, lalu merasa kesemutan. Untuk jenis yang ini, seluruh bagian tubuh bisa mengalaminya mulai dari kepala, wajah, tangan, hingga kaki.
Biasanya, kesemutan jenis ini bukan suatu masalah. Jika bagian tubuh yang kesemutan digerakkan dengan posisi lain, biasanya sensasi itu akan segera mereda. Sensasi rasa geli yang terasa adalah bagian dari gejala positif jaringan saraf. Adapun gejala negatifnya bisa berupa mati rasa hingga kelumpuhan.
Nah, yang patut diwaspadai itu jika mengalami kesemutan secara tiba-tiba. Disarankan segera menghubungi dokter agar dapat ditelaah lebih lanjut. Khawatirnya, ada penyakit lain yang tersembunyi di balik kesemutan tersebut.
Inilah yang dimaksud kesemutan jenis patologis atau kesemutan yang terjadi karena ada gangguan yang melatarbelakanginya. Contoh, jika terjadi gangguan saraf di otak, biasanya orang tersebut akan mengalami stroke ringan yang ditandai kesemutan di satu sisi bagian tubuh. .Jika gangguan saraf terjadi di otak kanan, kesemutan akan tiba-tiba muncul di bagian tubuh sebelah kiri. Bisa juga ada gangguan saraf di medula spinalis (sumsum tulang belakang) yang bisa mengakibatkan kesemutan di bagian tubuh bergantung pada lokus tulang belakangnya.
Yang cukup sering ditemui adalah fenomena saraf kejepit atau radikulopati alias HNP (herniated nucleus pulposus). Lokasi yang paling rentan terkena saraf kejepit adalah daerah vertebra (tulang belakang) lumbal 5 cakral 1 bagian kiri. Itu karena bagian tersebut adalah yang paling mobile atau sering digerakkan. Ketika bantalan tulang menekan radiks saraf, biasanya akan terasa nyeri di sekitar bokong. Jika sudah parah bisa membuat mati rasa.
Penyakit lain yang bisa disertai gejala kesemutan adalah guillaain-barre syndrom atau penyakit autoimun yang menyerang saraf-saraf perifer dan menyebabkan kelumpuhan pada anggota gerak seperti tangan dan kaki yang simetris disertai kesemutan. Penyakit ini perlu mendapat perhatian lebih karena yang paling parah bisa membuat napas terhenti.
Kesemutan juga kerap dirasakan mereka yang bekerja kantoran terutama yang sering menggunakan komputer. Penyakit bernama carpal tunnel syndrome adalah terganggunya fungsi saraf daerah sekitar tangan dan pergelangannya akibat terlalu aktif dipakai. Selain pekerja kantoran, penyakit ini juga bisa menimpa ibu rumah tangga yang sangat aktif atau pekerja bidang teknologi informasi.
Kondisi paling umum dari kesemutan patologis adalah seseorang yang menderita diabetes melitus. Karena kondisi gula darah dalam tubuhnya, otak kerap menerima sinyal rangsangan yang salah sehingga beberapa anggota tubuh bisa mengalami kesemutan secara tiba-tiba.
Mereka yang defisiensi vitamin B juga cukup sering mengalami kesemutan tiba-tiba. Vitamin E, Bi, B6, B12, dan niasin dibutuhkan untuk menjaga kesehatan saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa. Anemia tersebut bisa menimbulkan neuropati perifer. Akan tetapi, jika terlalu banyak vitamin B6 di dalam tubuh juga bisa menimbulkan kesemutan di tangan dan kaki.
Untuk mengatasi kesemutan, bisa dicoba dengan mengubah posisi tubuh terutama yang tengah mengalami kesemutan. Konsumsi vitamin B juga bisa disarankan untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin yang ditandai gejala kesemutan yang tiba-tiba.
Mengatasi dengan TrikJempol
Jika mengalami kesemutan, ada tips dan trik yang dapat dicoba. Tentunya, jika mengalami kesemutan yang tiba-tiba, disarankan segera menghubungi dok-ter.
Pada intinya, untuk mengatasi kesemutan adalah dengan memperbaiki aliran darah di bagian tubuh yang kesemutan, seperti dengan menggerak-gerakkan tubuh yang kesemutan secara perlahan atau memijatnya. Bisa juga mencoba dengan trik jempol.
Disadur dari laman tiportips.com, jika terjadi kesemutan pada tangan, jempol kaki bisa mengatasinya. Misalnya, ketika mengalami kesemutan pada tangan kiri, segera posisikan tangan pada posisi yang nyaman. Kemudian jentikkanlah dengan sekuat tenaga jempol kaki kanan. Setelah melakukannya, Anda akan merasakau tangan seperti tertusuk-tusuk dan ketika tangan digerakkan akan terasa kebas, tetapi rasanya tidak menyiksa. Cukup diamkan hingga rasa kebas menghilang perlahan. Begitu pula sebaliknya jika tangan kanan mengalami kesemutan.
Bagaimana dengan kaki? Ternyata tips-nya serupa, jika kaki kiri mengalami kesemutan, cukup jentikkan kuat-kuat jempol tangan kanan Anda. Mudah bukan? Selamat mencoba!
Posting Komentar untuk "Waspadai Kesemutan yang Tiba-tiba di Tubuh Anda"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.