Myoma urteri atau miom terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon. Jika ada miom maka ketika haid akan terasa sakit dan darah yang keluar sangat banyak. Namun, bukan berarti semua nyeri haid itu adalah pertanda miom.Cara mengatasi miom adalah dengan operasi dan non operasi.Seperti apa?
Rasa nyeri ketika haid atau menstruasi maupun keluarnya darah haid yang terlalu banyak, bisa jadi sebagai pertanda adanya miom. Namun tidak semua nyeri haid itu menjadi tanda terdapatnya miom, karena itu harus dilakukan pemeriksaan. Namun tak perlu khawatir karena menurut data statistik medis sebagian besar kasus miom tidak berbahaya karena jarang yang berubah menjadi kanker.
Myoma urteri atau miom merupakan istilah medis untuk tumor dinding rahim, yang termasuk tumor jinak pada rahim. Miom awalnya adalah sel otot di rahim namun berubah menjadi tumor dan menempel di otot dinding rahim tersebut. Ukurannya mulai dari. sebesar kacang polong hingga sebutir anggur. Miom itu kenyal dan bisa tumbuh cepat maupun lambat. Awalnya satu, tetapi lama-kelamaan menjadi banyak.
Miom timbul karena ada sel di rahim yang tidak normal (abnormal) sehingga jika terpapar oleh hormon estrogen atau hormon wanita secara terus-menerus akibatnya bisa membesar. Kalau sudah membesar biasanya ada keluhan seperti nyeri saat datang bulan, darah haid banyak, serta mengganggu proses saat hamil sehingga harus dioperasi. Jika miom terletak di dalam rongga rahim, maka bisa membuat pendarahan lebih banyak dan lebih lama.
Namun terkadang penderita miom tak menyadari dirinya terkena penyakit miom. Penyakit miom tidak memiliki gejala-gejala yang pasti. Jika dilihat dari tempat tumbuhnya, miom terdiri atas tiga macam, pertama, myoma sub serosa, tumbuh keluar dari dinding rahim bahkan bisa mempunyai tangkai. Kedua, myoma intra mural, tumbuh di dalam dinding rahim dan ketiga, myoma sub mucosa, tumbuh ke dalam ronggga rahim. Miom jenis ini bisa bertangkai bahkan sampai keluar ke jalan lahir.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti terjadinya,tetapi diduga karena faktor turunan keluarga atau yang biasa disebut dengan faktor genetik. Semua wanita bisa terkena miom tapi lebih sering terjadi pada wanita yang ibunya mempunyai riwayat miom, karena miom bersifat genetik.Terkadang banyak orang yang mengkaitkan miom dengan darah haid yang tidak bersih. Jika di rahimnya tidak.ada mioma tetapi haidnya tidak bersih, maka kemungkinan ada penyebab lainnya seperti masalah hormonal.
Faktor lainnya adalah ketidakseimbangan emosi atau stres. Studi terbaru yang dilakukan oleh Harvard University, Amerika Serikat menemukan stres bisa memicu terjadinya peningkatan hormon prolaktin (hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian depan yang ada di dasar otak). Padahal, bersama dengan indung telur dan endometrium (dinding rahim dalam), hormon ini berperan besar dalam menentukan siklus haid, banyaknya darah haid serta lamanya haid seorang wanita.
Akibat ketidakseimbangan hormon inilah akan menyebabkan terjadinya gangguan siklus haid. Tak masalah jika kondisi ini terjadi sesekali. Namun jika yang terjadi sebaliknya, yaitu gangguan menstruasi akibat stres ini terjadi secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama, maka siklus haid pun bisa jadi tak menentu. Ketidakteraturan siklus haid ini otomatis akan menyebabkan peningkatan kadar hormon estrogen dalam tubuh.
Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus tanpa penanganan yang jelas, maka lama-kelamaan kadar hormon estrogen dalam tubuh pun akan semakin tinggi. Ketidakteraturan siklus haid ini membuat hormon progesteron yang selama ini berfungsi sebagai penyeimbang hormon estrogen sudah tidak mampu lagi mengimbanginya.
Daya tahan tubuh yang rendah, pola hidup tidak seimbang, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi, gangguan pada produksi hormon atau infeksi dan jamur dalam rahim juga bisa menjadi perangsangan pertumbuhan miom. Penyakit miom itu dikendalikan faktor hormonal terutama hormon estrogen, dan miom cenderung berkembang pada masa reproduksi.
Miom bukanlah kanker, tetapi bisa menimbulkan banyak masalah antara lain kemandulan, pendarahan melalui jalan lahir. Meskipun penyakit miom ini tidak bersifat mematikan, namun perawatan dan pencegahannya tetap harus dilakukan. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini yaitu operasi dan non operasi.
Jika melakukan operasi, pengangkatan miom ini termasuk operasi sedang. Operasi ini berfungsi untuk mengangkat miom yang menempel baik di dalam maupun di luar rahim. Namun, meski miom telah dioperasi, mioma bisa saja tumbuh kembali karena bisa saja ada sel yang abnormal tumbuh kembali di dinding rahim bagian yang lainnya.
Posting Komentar untuk "Nyeri dan Darah Haid Keluar Berlebihan, Tanda Adanya Miom"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.