Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa - Ramadhan adalah bulan penuh berkah karena banyak keutamaan yang diraih, kehadirannya selalu ditunggu semua kaum Muslim di dunia. Hanya, bagi sebagian orang, berpuasa tak semudah membalikkan telapak tangan. Meski niat berpuasa sudah dilafazkan, rasa lemas sering kali mendera di tengah-tengah ibadah puasa yang berakhir sebagai godaan.
Anda mungkin juga merasakan hal yang tak jauh berbeda. Meskipun berpuasa membuat pola makan kita menjadi lebih teratur, banyak orang yang sedikit kepayahan di pekan pertama Ramadan. Hal itu cukup beralasan karena selama berpuasa, kadar gula darah tubuh menjadi lebih rendah dibandingkan dengan ketika tidak berpuasa. Sebagai gantinya, tubuh menjadi lebih lemas karena sebagian cairan tubuh hilang. Lalu adakah cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rasa bugar selama berpuasa?
Ada! Pengaturan pola makan selama berpuasa bisa menjadi jawaban terhadap persoalan itu. Pengaturan pola makan selama berpuasa memiliki peran sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh, sehingga jauh dari kata lemas dan tidak produktif.
Selama berpuasa, kebutuhan tubuh terhadap seluruh zat gizi harus tetap terpenuhi, meskipun waktu makan lebih sedikit. Penggeseran waktu makan yang tadinya tiga kali menjadi dua kali sehari, juga harus disiasati dengan nilai gizi yang tepat.
Sarapan menjadi jauh lebih pagi, dan makan siang atau sore menjadi lebih malam. Memang sudah seharusnya ada penyesuaian menu makanan yang kita lakukan.
Ada pun pengaturan makanan saat sahur, yaitu mengandung bahan makanan sumber karbohidrat seperti nasi, protein hewani seperti daging ikan, ayam, dan telur, protein nabati seperti tahu, tempe, kacang merah, kacang tanah, dan kacang polong, juga dilengkapi dengan sayur dan buah. Jangan lupa, konsumsi air putih dilakukan mininial 3 gelas atau sekitar 750 cc. Tidak boleh sampai tidak sahur, karena justru akan membuat tubuh lemas seharian.
Di waktu malam, gizi yang dikonsumsi sama dengan sahur, dengan konsumsi air putih lima gelas atau sekitar 1.250 cc secara bertahap. Untuk berbuka puasa, sebaiknya diawali dengan buah berair banyak yang diblender atau dikunyah dengan santai. Dilanjutkan dengan ' minum air putih, lalu perut istirahat selama sepuluh hingga lima belas menit. Baru setelah jeda itu, bisa menyantap nasi dan lauk pauknya.
Dengan pengaturan makan yang cukup semacam itu, tubuh diajak beradaptasi untuk tidak menyantap makanan yang tidak dibutuhkan. Olah raga juga sebaiknya dilakukan, untuk membuat tubuh tetap terasa fit.
Setelah 1.2 jam berpuasa, cadangan glikogen tubuh menurun. Hal itu menyebabkan tubuh membutuhkan tambahan produksi gula yang bisa didapatkan ketika melakukan olah raga ringan. Misalnya, jalan kaki selama 30 menit, yang dilakukan antara satu hingga dua jam sebelum berbuka puasa. Aktivitas olah raga itu juga bisa dilakukan sebagai cara ngabuburit yang sehat.
Selain itu, pola tidur berkualitas juga dibutuhkan untuk mempertahankan kebugaran tubuh. Setiap hari, usahakan tidur antara enam hingga delapan jam sehari.
Ada pula beberapa jenis makanan yang harus dihindari selama berpuasa, karena mengandung tingkat kolesterol yang tinggi. Ketika disantap, makanan-makanan itu bisa menyebabkan tubuh menjadi lemas, menimbulkan rasa pusing, atau lelah. Makanan yang sebaiknya dihindari tersebut, misalnya otak, kuning telur, jeroan, gajih, kulit, serta bahan makanan sumber asam urat seperti kecambah, kacang-kacangan, melinjo, emping, dan pucuk daun.
Dengan makan di waktu sahur dan berbuka puasa, pola makan selama berpuasa menjadi lebih teratur. Dengan berpuasa, sistem pencernaan kita mendapat kesempatan untuk beristirahat dan dibersihkan dari segala bentuk zat merugikan yang terdapat di usus, ginjal, kandung kemih, paru-paru, serta kulit. Puasa juga akan mengubah simpanan lemak dalam tubuh menjadi energi.
Berpuasa terkadang juga memberikan efek penurunan berat badan. Biasanya, penurunan berat badan terjadi pada dua minggu pertama di bulan Puasa. Baru setelah itu, tubuh bisa beradaptasi dengan asupan makanan yang berkurang sehingga kebutuhan energi dasar tubuh kita pun menurun. Biasanya, di minggu ketiga dan keempat hanya terjadi sedikit penurunan berat badan, bahkan kadang-kadang berat badan sudah tidak dapat turun.
Dengan catatan, penurunan berat badan itu bisa didapatkan ketika asupan makanan dengan gizi berimbang hanya dikonsumsi pada saat sahur dan berbuka puasa. Untuk orang yang ingin menam-bah berat badan, konsumsi makanan bisa dilakukan lagi di waktu malam, atau beberapa saat menjelang tidur.
Tentu makanan yang dikonsumsi juga harus bergizi seimbang, mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah dalam jumlah cukup, sehingga tidak membeiikan efek samping yang tidak diinginkan keesokan harinya saat berpuasa.
Posting Komentar untuk "Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.