Siapa yang berperan menyaring zat-zat racun di dalam tubuh? Jawabannya, ginjal. Supaya kerja ginjal tidak berat, kita memang harus mengonsumsi air putih yang banyak. Tetapi, sekarang kan sedang puasa? Apakah artinya ginjal menjadi tidak sehat selama puasa?
Jawabannya tentu saja tidak. Di saat berpuasa pun, kita bisa merawat ginjal supaya tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Kalau ginjal sehat, tentu saja tubuh kita pun akan sehat dan bisa beraktivitas dengan baik.
Saat puasa atau pun tidak, pola makan masyarakat saat ini memang sangat dekat dengan racun. Melalui makanan instan, makanan bergaram tinggi, berlemak tinggi, bergula tinggi, dan lainnya, tubuh terisi zat-zat berbahaya. Itulah yang disaring oleh ginjal yang akhirnya dibuang melalui urine atau air kencing.
Kerja itu sebenaraya sungguh berat untuk ginjal. Untuk meringankan kerjanya, ada cara yang cukup mudah dan sudah sering kita dengar, yaitu dengan mengonsumsi air putih yang cukup banyak.
Kenapa perlu air? Ya, karena proses penyaringan itu membutuhkan cairan. Saat menjalankan fungsi reabsorpsinya pun, ginjal membutuhkan cairan yang cukup.
Bila cairan kurang, proses kerja ginjal pun akan semakin berat dan lama-kelamaan tidak berjalan lancar. Efek berikutnya adalah adanya pengendapan zat berbahaya dan racun yang masuk ke tubuh.
Pengendapan itulah yang nantinya akan membentuk batu ginjal yang juga bisa berada di saluran kandung kemih atau saluran kencing. Kalau sudah begitu, kita harus menjalani perawatan medis melalui obat ataupun tindakan operasi. Tentunya tidak mau, kan?
Lalu, bagaimana saat bulan puasa seperti sekarang? Dari Subuh hingga Magrib, orang yang berpuasa tentunya tidak mengonsumsi air minum sama sekali. Padahal, tanpa cairan, kerja ginjal akan berat. Tidak perlu khawatir, karena ada kok cara-cara untuk menyiasatinya.
Dalam beberapa jam, tubuh memang akan kekurangan cairan. Tetapi di jam antara jam buka puasa dan sahur, kita tetap harus mengonsumsi air sampai dua liter atau delapan gelas per hari.
Dari keseluruhan tubuh manusia, 70-80% membutuhkan air. Jumlah asupan air minimal dua liter itu pun berpatokan pada jumlah rata-ra-ta urine yang dibuang per hari yang juga sekitar dua liter.
Mengapa kerja ginjal semakin berat bila kekurangan cairan? Kita mengibaratkannya dengan proses mencuci pakaian. Mencuci membutuhkan air yang cukup banyak. Bila airnya kurang, maka proses mencuci bisa lebih lama dan lebih sulit.
Jaga asupan
Air memang membantu kerja ginjal dalam prases pcinbuangan zal berbahaya bagi tubuh. Akan tetapi, kita pun harus berhenti secara sengaja memasukkan zat berbahaya atau racun ke dalam tubuh yang akan menambah pekerjaan ginjal.
Saat puasa ketika konsumsi cairan agak kurang, kita harus kurangi mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat berbahaya yang berlebih. Kurangilah mengonsumsi makanan yang terlalu asin, makanan instan, berlemak tinggi, berlebih protein, danlain- lain karena akan semakin memperberat kerja ginjal.
Istilahnya, berhentilah "makan jorok". Makanan instan pun harus dijauhi dan harus dipandang sebagai racun tubuh karena ada bahan pengawet, kandungan garam terlalu tinggi, dan racun lainnya.
Selain itu, kita harus mengurangi konsumsi minuman seperti teh atau kopi. Jika terlalu sering meminumnya, kita pun harus lebih banyak lagi mengonsumsi air putih melebihi jumlah minimal.
Jadi, persiapkanlah makanan dan minuman yang tidak mengandung bahan pengawet dan sedikit kandungan garam untuk berbuka puasa serta sahur. Kita harus menyadari mana makanan yang sehat dan mana makanan yang membawa racun bagi tubuh. Apalagi, yang harus di-ingat, tubuh sedang berpuasa.
Jangan asal makan dan hajar semua makanan. Asupan harus dijaga dengan makanan yang berbahan gizi tinggi untuk memperlancar metabolisme tubuh. Konsumsi juga sayur dan buah yang mengandung cairan.
Dengan mengonsumsi air putih yang banyak serta sayur dan buah yang mengandung banyak cairan, kinerja ginjal memang akan semakin baik. Bukan itu saja, cairan-cairan itu juga bermanfaat untuk memelihara organ-organ tubuh yang lain mulai dari mata, kulit, jantung, hati, dan lain-lain.
Jadi, apakah masih malas mengonsumsi air minimal dua liter per hari dan malas mengonsumsi makanan sehat? Masih senang makanan instan, terlalu asin, terlalu manis, dan berlemak tinggi? Tentunya tidak karena organ di dalam tubuh yang tidak terlihat akan terkena dampak buruknya.
Puasa yang dilakukan untuk menahan hawa nafsu sebaiknya juga untuk menahan nafsu mengonsumsi makanan enak yang tidak sehat. Ayo beribadah yang sehat. Ibadah lancar, tubuh pun sehat. [PRM 28/06/2015]
Posting Komentar untuk "Tips Merawat Ginjal Supaya Tetap Sehat Selama Puasa"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.