Dalam kegiatan berbahasa, peribahasa sering pula dipakai untuk mengungkapkan pikiran secara singkat dan dengan makna yang lebih kongkret. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:671) dikatakan peribahasa adalah sekelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengungkapkan maksud tertentu. Kelompok kata atau kalimat itu biasanya ringkas, padat, tetap susunannya. Peribahasa berisi ungkapan perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip-prinsip hidup atau aturan tingkah laku suatu masyarakat. Secara gampangnya dapat dikatakan peribahasa merupakan cara berbahasa, yaitu suatu cara menggunakan bahasa bukan dengan arti sebenarnya, melainkan dengan arti kiasan.
Peribahasa merupakan bagian dari pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, mulai dari SD sampai dengan SMTA. Karena peribahasa merupakan bagian pelajaran bahasa Indonesia, maka peribahasa diajarkan di sekolah-sekolah.
Dalam kehidupan sehari-hari peribahasa sampai sekarang masih dipakai orang. Misalnya, dalam memberikan pendidikan, nasihat, dalam berpidato, dalam upacara peresmian suatu kegiatan masyarakat, dan dalam upacara perkawinan, atau upacara adat peribahasa sering dipakai dalam mengungkapkan sesuatu. Karena peribahasa adalah pengungkapan, yang disusun kata-katanya tetap, maka bentuknya tidak berubah-ubah. Jadi, kalau begitu, peribahasa adalah cara pengungkapan yang juga berupa idiom. Oleh karena itu peribahasa juga tidak dapat diterjemahkan maknanya kata demi kata, tetapi dari makna secara keseluruhan.
Peribahasa, seperti yang sudah dikemukakan di atas, adalah suatu cara pengungkapan dengan mengiaskan, membandingkan, dan mengumpamakan. Oleh karena itu pengungkapan dengan menggunakan peribahasa yang tepat terasa lebih mengena dari pada mengungkapkan dengan kalimat biasa yang panjang. Selain itu, pengungkapan dengan menggunakan peribahasa terasa lebih sopan dan etis. Pepatah, perumpamaan, bidal, tamsil, dan ibarat merupakan jenis-jenis peribahasa. Disebut perumpamaan karena menggunakan kata umpama; disebut ibarat karena menggunakan kata ibarat; disebut tamsil karena menggunakan perbandingan dan kiasan. Perhatikan arti peribahasa berikut.
Lain padang, lain belalang. Artinya setiap tempat atau negeri tentu mempunyai kebiasaan atau adat yang berbeda.
Kerbau punya susu, tapi sapi punya nama. Artinya kita yang berbuat kebaikan, orang lain yang mendapat pujian (keuntungan).
Kalah jadi abu, menang jadi arang. Artinya yang kalah dan yang menang sama-sama merugi.
Sudah jadi abu arang. Artinya sudah rusak sama sekali.
Ada gula, ada semut. Artinya orang yang kaya biasanya banyak dikunjungi orang-orang yang ikut mengecap kenikmatan dari kekayaannya.
Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan. Artinya bersama-sama berbahagia dan bersama-sama menderita.
Adat gunung, tempayan kabut. Artinya kepada yang pandai kita bertanya dan kepada yang kaya kita meminta atau meminjam.
Air beriak tanda tak dalam. Artinya Banyak bicaranya, tetapi tidak banyak pengetahuannya (ilmunya).
Air besar batu bersibak. Artinya bila ada mara bahaya tiap-tiap orang biasanya mencari kaumnya atau bangsanya masing-masing.
Seperti ayam kehilangan induk. Artinya menderita kesulitan karena ditinggalkan oleh pemimpinnya.
Posting Komentar untuk "Peribahasa, Contoh Dan Artinya"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.