Ketika kulit terlihat kusam dan tubuh kurang fit, itulah saatnya melakukan detoksifikasi atau detoks. Di samping detoks dengan buah-buahan dan sayur-sayuran, saat ini detoks juga bisa dilakukan dengan bahan-bahan seperti empon-emponan dan daun-daunan. Hasilnya, akan terlihat dalam sebulan yakni kulit lebih terlihat cantik dan sehat.
Merawat kulit tidak cukup dari luar saja, tetapi juga perlu dirawat dari dalam tubuh. Jika dari luar penggunaannya dengan dioleskan misalnya penggunaan masker. Sementara perawatan dari dalam adalah dengan cara diminum atau dimakan. Salah satunya adalah program detoksifikasi atau detoks. Detoks ini selain bermanfaat untuk kesehatan, juga memiliki manfaat untuk kecantikan kulit.
Pada prinsipnya dalam pengobatan timur penggunaan herbal atau bahan alami akan ada empat hal yang terjadi. Yakni detoksifikasi, cleansing atau pembersihan, balancing atau keseimbangan, serta rejuvenation atau peremajaan. Detoks adalah proses pertama yang terjadi ketika minum bahan-bahan alami. Terkadang dapat dirasakan secara langsung dan dapat pula tidak dirasakan.
Proses detoks kerap ditandai dengan ruam, demam maupun batuk. Selanjutnya dalam proses pembersihan akan ditandai dengan keluarnya keringat, buang air besar maupun buang air kecil. Sesudah itu terjadi keseimbangan dan lalu peremajaan. Peremajaan ini berkaitan dengan kulit, baik kulit wajah maupun kulit seluruh tubuh.
Jika ingin mendapatkan kulit yang cerah dan cantik, maka dipilih bahan alami yang bersifat membersihkan, mengencangkan dan meremajakan. Jika kulit terlihat mulus dari luar, maka artinya ada proses meremajakan dari dalam. Untuk detoks ini, bahan-bahan alami yang digunakan adalah empon-emponan dan daun-daunan.
Contoh empon-emponan antara lain kunyit, kencur, bengkuang atau bengkuang Jepang (yakon), temuputri dan lain-lain. Sementara daun-daunan seperti daun beluntas, daun sambang getih, daun gandarusa, daun cakar ayam, daun melati, daun alpukat, daun sirsak, dan lain-lain. Bahan-bahan lain yang bisa digunakan juga adalah tali putri, ganggang merah, ganggang hijau, gamat, jamur shitike, daun mengkudu, sarang semut, dan lain-lain.
Bahan-bahan alami yang memiliki efek detoksifikasi hingga peremajaan tersebut umumnya mengandung zat terbang, nialin, vitamin B kompleks, vitamin B3 dan bromium,. Ketika bahan-bahan alami tersebut dikonsumsi dengan dibuat rebusan yang diminum, maka akan terjadi proses detoks yang ditandai dengan berkeringat, buang air kecil lebih banyak, keluar gas hingga buang air besar yang juga banyak. Sesudah itu akan memberikan efek keseimbangan dan peremajaan dari dalam, sehingga kulit lebih cerah dan kencang.
Bahan alami tersebut dapat dibuat secara tunggal maupun racikan. Untuk bahan alami yang tunggal misalnya dibuat jamu kencur, kunyit asam dan lain-lain. Biasanya digunakan untuk kulit yang normal. Sementara untuk bahan yang racikan, bahan-bahan alami tersebut dicampur dan dibuat ramuan. Dalam pembuatan ramuan dari bahan alami ada unsur utama untuk membersihkan atau meremajakan, serta unsur lain yang fungsinya mendukung.
Untuk mendapatkan detoksifikasi, pembersihan, keseimbangan dan peremajaan maka bahan-bahan alami tersebut diminum minimal 1 kur atau 10 hari. Tiga hari pertama mirium ramuan akan terjadi proses detoksifikasi. Selanjutnya selama 5 hari terjadi proses pembersihan. Pada proses ini seseorang akan banyak berkeringat dan buang air.
Pada hari ke-8 hingga ke-9 terjadi proses keseimbangan sehingga tubuh terasa lebih bugar dan segar, serta kulitnya lebih cerah. Setelah hari ke-10 baru terjadi proses peremajaan dan kulit terlihat lebih kencang.
Posting Komentar untuk "Detoks Dengan Bahan Alami Membuat Kulit Cantik Dan Sehat"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.