Sejarah mencatat Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia. Dalam waktu yang lama,Pasai dianggap oleh kerajaan Islam lain di nusantara sebagai pusat Islam.
Dalam Hikayat Raja-Rajs Pasai dan Hikayat Melayu. disebutkan bahwa kemun-culan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam diperkirakan dan awal atau pertengahan. Mata Uang Emas yang berfaku di Kerajaan Samudera Pasai pada Masa Sultan Malikul Zahir abad ke-13 M. Ini sebagai hasil dari proses Islamisasi dari daerah-daerah pantai yang pernah disinggahi pedagang-pedagang • Muslim sejak abad ke-7 M.
Dugaan atas berdirinya Kerajaan Samudera Pasai pada abad ke-13 M ini didukung oleh data-data hasil penelitian ter-hadap beberapa sumber yang dilakukan, terutama oleh sarjana-sarjana Barat. Khususnya, para sarjana Belanda sebelum perang, seperti Christian Snouck Hurgronje, JP MoquetteJL'MoensJ Hushoff Poll, GP Rouffaer, dan HKJ Cowan. Kedua hikayat tersebut dan para sarjana Barat juga menye-butkan bahwa pendiri Kerajaan Samudera Pasai adalah Sultan Malik as-Saleh.
Akan tetapi, dua buah naskah lokal yang ditemukan di Aceh, yakni Idah al-Haqq fi Mamlakat Peureula karya Abu Ishaq Makarani dan Tawarikh Raja-Raja Pasai, mengungkapkan bahwa Kerajaan Samudera Pasai sudah berdiri pada 433 H/1042 M.
Kerajaan yang dikuasai oleh Dinasti Meurah Khair ini terus berlangsung sampai tahun 607 H/1210 M. Pada tahun ini, Baginda Raja meninggal dunia dan tidak meninggalkan putra. Setelah itu, negeri Samudera Pasai menjadi rebutan antara pem-besar-pembesar istana. Keadaan politik yang tidak stabil itu berlangsung kurang lebih 50 tahun. Keadaan baru berubah menjadi lebih baik setelah naiknya Meurah Silu, yang kemudian bergelar Malik as-Saleh.
Hal ini berbeda dengan Hikayat Raja-Raja Pasaiyang mengatakan bahwa Meurah Silu pada mulanya beragama Hindu, la kemudian masuk Islam melalui Syekh Ismail, seorang utusan Syarif Makkah dan mendapat gelar Sultan Malik as-Saleh. Sumber ini menye-butkan bahwa Meurah Silu berasal dari ketu-runan Raja Islam Perlak. Pendukung analisis ini berpendapat bahwa kerajaan Islam pertama di nusantara bukanlah Samudera Pasai, melainkan Kerajaan Perlak.
Dalam catatan perjalanan Ibnu Batuthah, disebutkan bahwa Kerajaan Samudera Pasai ketika itu merupakan pusat studi agama Islam. Kerajaan itu juga digunakan sebagai tempat berkumpul ulama-ulama dari berbagai negeri Islam untuk berdiskusi tentang masalah-masa-lah keagamaan dan keduniawian sekaligus.
Kerajaan Samudera Pasai, menurut Ibnu Batuthah, tetap berlangsung hingga tahun 1524. Pada tahun 1521, kerajaan tersebut ditaklukkan oleh Portugis yang men-dudukinya selama tiga tahun. Setelah itu, pada tahun 1524 dan seterusnya, Kerajaan Samudera Pasai berada di bawah pengaruh Kesultanan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam.
Posting Komentar untuk "Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama Di Indonesia"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.