Tempe merupakan protein nabati yang menyehatkan. Di samping bermanfaat untuk kesehatan tubuh, ternyata tempe juga bermanfaat bagi kecantikan kulit. Karena terbuat dari kacang kedelai, tempe mengandung antioksidan yang tinggi seperti isoflavon. Kandungan tersebut dapat memberikan manfaat awet muda jika dikonsumsi secara rutin. Benarkah?
Segala daya upaya pasti ditempuh oleh kaum hawa agar penampilan cantik dan awet muda. Dimulai dari penggunaan kosmetik, treatment modern, suntik hormon, obat-obatan, minum jamu, suplemen enzim, food supplement, diet khusus hingga menjadi vegetarian pun dilakukan. Namun semuanya memiliki risiko dan tingkat keberhasilan yang bervariasi.
Mengapa Anda tidak mencoba untuk tampil awet muda dengan perawatan dari dalam? Makanan yang mengandung protein nabati yang tinggi seperti tempe memiliki manfaat untuk kesehatan dan juga kecantikan kulit. Berdasarkan kajian-kajian teori, penelitian dan fakta yang ada, tempe merupakan jenis makanan yang berdampak untuk awet muda.
Kandungan Tempe
Jadi, dengan membiasakan diri makan tempe bisa membuat seseorang menjadi awet muda. Namun tentunya tempe yang dikonsumsi harus bermutu baik dan pola konsumsinya teratur. Tempe mengandung protein nabati, lemak tidak jenuh, serat, kalsium, fosfor, serta vitamin A dan vitamin E. Kandungan-kandungan tersebut merupakan tambahan kebutuhan protein bagi tubuh.
Di dalam 100 gr tempe segar terkandung 10 gr protein. Kandungan lemak tempe cukup tinggi yakni 6,8 gr. Namun, tempe memiliki keunikan yakni menghasilkan enzim lipase yang mampu menguraikan lemak menjadi asam lemak esensial seperti linoleat, linolenat dan oleat. Asam lemak ini merupakan komponen sel dan molekul sumber energi.
Kadar karbohidrat di dalam tempe juga relatif rendah yakni sekitar 9,4%. Begitu pula kandungan kalorinya. Dalam 100 gr tempe hanya terdapat 157 kalori. Tempe juga kaya vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B12. Selain itu, kandungan nutrisi kedelai dalam tempe mampu meningkatkan total antioksidan darah, serta . menurunkan kadar 8-hidroksi-2-deoksiguansin urin, serta kerusakan jaringan otot akibat sinar ultraviolet (UV). Dengan tempe maka dapat mengurangi risiko kulit yang terkena radiasi.
Di samping itu, tempe kaya kandungan isoflavon yang terbukti mampu menghambat proses penuaan dini. Terutama bagi wanita menjelang masa menopause. Hormon estrogen yang: terkandung di dalam isoflavon kedelai bisa menghambat penuaan. Dengan mengonsumsi tempe yang terbuat dari kacang kedelai, selain menjaga kecantikan secara murah dan meriah, juga aman dikonsumsi dibandingkan dengan bahan kimiawi yang menjanjikan hasil cepat namun penuh risiko.
Di dalam tubuh terdapat protein dan lemak yang berikatan untuk membentuk jaringan kulit, hormon, enzim dan sebagainya. Kandungan protein dan lemak pada tempe membantu proses daur ulang jaringan kulit. Selain itu, lemak tidak jenuh yang terkandung di dalam tempe membantu mengurangi peradangan pada kulit yang bisa disebabkan oleh polusi. Hal tersebut sangat berperan dalam menjaga kekenyalan dan kelembaban kulit seseorang.
Sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat untuk kesehatan dan kecantikan, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri. Makanan yang sering dijumpai di rumah maupun warung-warung ini merupakan makanan yang memiliki kandungan dan nilai cerna yang baik dibandingkan dengan kedelainya.
Dengan kandungan-kandungan tersebut tidak heran tempe tergolong makanan yang membuat awet muda. Tempe juga merupakan makanan yang dapat meningkatkan kebugaran dan daya tahan fisik konsumennya. Tempe juga dapat menunda dan menghambat munculnya penyakit degeneratif, serta mengurangi berbagai penyakit terkait dengan gizi dan memperpanjang harapan hidup seseorang.
Oleh karena itu, selain dapat membuat awet muda dengan makan tempe bisa mencegah terjadinya penyakit jantung dan penyakit kanker termasuk mencegah pertumbuhan kanker prostat tahap kritis. Tempe juga dapat membantu memperbaiki metabolisme hormon steroid, menurunkan kolesterol dan melindungi sel-sel hati dari kontaminasi senyawa racun tertentu. Tempe juga dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap escherichia chd (bakteri penyebab diare pada anak dan balita), antibiotik dan memberikan kekebalan terhadap penyakit disentri, tifus dan kolera.
Karena kandungan kalorinya rendah, maka dengan demikian tempe merupakan makanan yang cocok bagi penderita diabetes. Begitu pula orang yang sedang menjalani program diet atau yang ingin langsing maka dianjurkan makan tempe. Dengan penambahan menu tempe dalam program diet bisa mengurangi risiko kanker endometrium, ovarium dan payudara, serta mengurangi risiko terkena diabetes. Protein dalam tempe terbukti menjadi yang terbaik dibandingkan dengan jenis kacang lainnya, serta kadar protein hewani dari daging merah, produk susu, unggas dan telur.
Konsumsi Rutin
Karena manfaat tempe sangat tinggi, baik untuk kecantikan maupun kesehatan, maka dianjurkan untuk konsumsi tempe secara rutin. Tempe sangat baik diberikan kepada segala kelompok usia, dari bayi hingga lansia. Tempe baik dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang cukup untuk mengoptimalisasikan khasiat tempe bagi tubuh. Bila dikonsumsi setiap hari, dapat meningkatkan kebugaran dan daya tahan fisik, serta menunda dan menghambat munculnya penyakit degeneratif, mengurangi terkena penyakit yang terkait gizi, memperpanjang angka harapan hidup, serta membuat awet muda.
Namun, pengolahan tempe yang dianjurkan tidak menggunakan minyak yang terlalu sering atau digoreng. Agar tidak bosan, variasikan pengolahan tempe dalam berbagai bentuk makanan. Agar zat-zat yang bermanfaat dalam tempe tidak banyak terbuang dalam proses pemasakan, maka tempe sebaiknya dimasak dengan menu sup, semur, dan bacem. Dengan pemasakan seperti itu, maka kandungan gizinya tidak terurai dalam proses pemasakan sehingga tidak mengurangi khasiat tempe.
artikelnya membantu sekali gan
BalasHapusMakasih kunjungannya, Gan. Nantikan kunjungan baliknya.
Hapus