Dalam ajaran Islam, dengan jelas Allah menyebutkan bahwa suami itu adalah kepala rumah tangga. Di atas bahu suamilah kepemimpinan rumah tangga dijalankan.
Berdasarkan fungsi tersebut, maka seorang suami haras memiliki ciri-cin kepemimpinan yang baik, agar semua anggota keluarga dapat bernaung dengan selamat dan mendapat kebahagiaan sepanjang masa.
Diantara ciri-ciri penting bagi seorang suami adalah memiliki rasa tanggung jawab terhadap isteri dan anak-anaknya. Mereka memerlukan kasih sayang dan perhatian dari seorang suami atau seorang bapak. Begitu juga dengan kebutuhan makanan dan pakaian. Sekiranya semua itu dapat dipenuhi oleh seorang suami, sudah tentu seorang isteri akan merasa aman dan bahagia di rumahnya.
Sesungguhnya banyak sekali pengorbanan seorang isteri yang harus dihargai. Kadang-kadang, seorang isteri terpaksa berkorban meninggalkan kedua ibu bapaknya atau saudara-saudara dekatnya, semata-mata untuk mengikuti suaminya.
Disamping pengorbanan itu, ia juga menyimpan harapan besar agar dia senantiasa mendapat perhatian suaminya, keselamatan diri, nama baik, harta yang terjamin, ketentraman hati dan mendapat belaian kasih sayang sewajarnya. Tapi bila terjadi hal sebaliknya, sudah tentu dia akan merasa kecewa.
Sebenarnya, jika seorang suami dapat mengikuti garis panduan yang disediakan oleh Islam, baik melalui al-Qur'an atau sunnah Rasulullah saw. tentulah apa yang dibimbangkan oleh seorang isteri tidak akan terjadi.
Al-Quran menyuruh suami supaya bergaul dengan isterinya secara baik. Firman Allah, "Dan bergaullah kamu dengan mereka (isteri-isterimu) dengan cara yang baik. Kemudian jika kamu merasa benci kepada mereka (disebabkan tingkah lakunya), janganlah kamu terburu-buru menceraikannya, karena boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal Allah menjadikan pada sesuatu yang kamu benci itu kebajikan yang banyak (untuk kamu)."
Begitu jelas sekali panduan yang bisa kita peroleh dari al-Qur'an untuk melengkapi diri menjadi seorang suami yang baik dan menjadi idaman setiap wanita.
Seorang suami hendaklah bersabar dengan tingkah laku isterinya. Ada sebuah riwayat yang menyebutkan, pernah SaidinaUmar al-Khattab dimarahi oleh isterinya, Umi Kultsum. Maka Umar pun berkata,
"Aku memaafkannya. karena beberapa hak yang harus aku tanggung, yaitu:
- Karena ia menjadi dinding bagiku terhadap api neraka, sehingga hatiku tenang dan jauh dari yang haram.
- Dia menjaga rumahku jika aku keluar dan menjaga hartaku.
- Dia menjadi tukang cuci pakaianku.
- Dia menjadi ibu anak-anakku.
- Dia tukang masak makananku.
Jawab Nabi saw, "Yang terbaik akhlaknya terhadap keluarganya (isterinya)."
Posting Komentar untuk "Kemuliaan Seorang Isteri Menurut Umar Bin Khattab"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.