Di masa mudanya, Umar bin Khathab merupakan pemuda gagah dan berani. Tubuhnya tegap dan kuat, mudah emosi, dan naik darah. Di awal kerasulan Nabi Muhammad saw. Umar adalah salah seo-rang yang paling keras memusuhi kaum Muslim. Namun belakangan, Umar memeluk Islam karena hatinya tersentuh oleh gaya bahasa Alquran yang dibacakan oleh adiknya Fatimah. Ketika itu Fatimah tengah membaca awal surat Thaha bersama Sa'id bin Zaid, suaminya. Konon Abu Jahal pun, musuh terbesar kaum Muslim urung membunuh Nabi karena mendengar lantunan ayat Alquran surat Ad-Dhuha.
Gaya bahasa Alquran menunjukkan kemukjizatannya. Cara penuturan yang luhur, tetapi mudah dicerna oleh pembacanya rherupakan salah satu ciri gaya bahasanya. Di kemudian hari, gaya bahasa Alquran menjadi salah satu spbab ketertarikan orang Arab memeluk agama Islam. Padahal, drang Quraisy dan umumnya orang Arab pa.da saat itu adalah penulis-penulis syair yang tiap tahun diper-lOmbakan di Pasar Ukaz. Gaya bahasa Alquran menunjukkan bahwa kitab suci ini benar-benar wahyu Allah sekaligus mukjizat Nabi.
Secara lahiriah, keistimewaan Alquran tampak juga dalam pen-empatan urutan ayatnya. Susunan mushaf Alquran yang dimulai dengan 7 (tujuh) ayat dalam surat Al-Fatihah dan berbeda dengan tertib turunnya menunjukkan bahwa Alquran terlepas dari campur tan-gan manusia dalam hal ini Muhammad saw., yang sering dijuluki penyihir oleh musuhnya.
Atas petunjuk Allah, Al-Fatihah ditempatkan di muka yang berfungsi sebagai preambule sekaligus merefleksikan kandun-gan ribuan ayat sesudahnya. Oleh karena itulah, Al-Fatihah disebut juga Ummul Quran. Al-Fatihah kemudian menjadi bacaan wajib dalam salat sehingga Al-Fatihah merupakan ayat yang paling sering dibaca oleh orang mukmin agar se-tiap desah napas selalu berpedo-man kepada Alquran atau paling tidak isi kandunagn Al-Fatihah menjadi rujukan sesorang dalam menjalani kehidupannya.
Turunnya Alquran berangsur kepada Nabi Muhammad men-galami dua periodisasi yaitu periode Mekah dan Madinah. Pada periode Mekah, ayat-ayat yang turun lebih banyak mengandung ajaran tentang penanaman akidah dengan dua tema sentral yaitu tauhid dan keyakinan adanya hari akhir.
Pendasaran akidah ini melahirkan para sahabat, pen-damping sekaligus kader kepemimpinan Nabi yang militan. Pendasaran ini yang senantiasa melahirkan ucapan sami'na wa atha'na atas syariat apa pun yang diturunkan oleh Allah, barulah sete-lah fondasinya kuat, di periode Madinah Allah menurunkan per-intah salat, zakat, puasa, haji, dan larangan-larangan seperti berjudi dan minum khamar.
Dalam kerangka inilah Alquran tidak sekadar wahyu Allah dan mukjizat Nabi, tetapi juga pedoman hidup manusia. Memilih dan memi-lah ayat dengan mengambil seba-gian ayat sebagai pedoman dan mengenyampingkan ayat lainnya adalah merupakan bentuk pelang-garan dan dosa (7:158, 34:28, dan 21:107) dan tidak mau melak-sanakannya dinilai sebagai zalim, fasik, dan kafir (5:44,45 dan 47). Karena fungsinya itu, Alquran di-jamin keaslian dan keabadiannya "Sesungguhnya kami yang menurunkan Adz-Dzikra (Alquran) dan sesungguhnya kami pula yang menjaganya." (Q.S. Al Hijr:9).
Jaminan Allah di atas menunjukkan keabadian fungsi dan per-an Alquran sebagai pedoman hidup manusia. Orang mukmin akan selalu mengingat ramalan Allah yang menyatakan bahwa kelak, para penghuni neraka akan menyesali dirinya yang tidak mau membaca dan dengan sengaja mendustakan Alquran "Sekiranyakami menden-garkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala." (Q.S. 67:10).
Posting Komentar untuk "Al Qur'an, Mukjizat Nabi Pedoman Hidup Mukmin"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.