Terletak di tengah-tengah batu-batu karang yang membentuk segitiga, Raja Ampat saat ini merupakan pusat keanekaragaman alam laut tropis terkaya di dunia. Daerah kecil di ujung Timur rangkaian kepulauan Indonesia ini memiliki jenis terumbu karang terkaya di planet ini.
Terumbu karang di Raja Ampat mencapai 456 spesies atau melebihi setengah dari total jenis karang di dunia. Daerah wisata yang terletak di Papua Barat ini juga memiliki 828 spesies ikan karang dan hamparan pulau-pulau karang yang indah, menjadikan daerah ini sebagai konservasi alam dan kepentingan pariwisata yang bernilai tinggi. Tak heran jika kawasan wisata bahari ini dikenal sebagai salah satu dari 10 wisata menyelam (diving) terbaik di dunia.
Selain flora dan fauna laut, wilayah daratan Raja Ampat juga memiliki tumbuhan yang unik dan keberadaan satwa endemik, seperti kuskus belang, kakak tua berjambul kuning, parkit, katak dan ular yang semuanya memperkaya nilai konservasi daerah ini. Bahkan, panorama yang dimiliki juga sangat menakjubkan karena lingkungan alamnya yang masih perawan.
Pulau-pulau karang yang dramatis, gua-gua, pantainya yang tenang dengan butiran-butiran pasir putih seperti kristal dan hamparan air laut yang berwarna biru dan hijau, serta matahari terbenam yang sangat menakjubkan telah menjadikan Raja Ampat sebagai sorga baru bagi para wisatawan lokal dan mancanegara. Pesona dan kekayaan alam yang dimiliki telah menjadikan Raja Ampat sebagai tujuan wisata ekologis dan bahari ketiga terbaik di dunia.
Kawasan wisata Raja Ampat terletak di Kabupaten Raja Ampat, yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Waisai. Kabupaten ini memiliki 610 pulau. Raja Ampat atau “Empat Raja”, adalah nama yang diberikan untuk pulau-pulau dan berasal dari mitos di daerah ini. Empat pulau utama yang terdapat di sini adalah Waigeo, Misool (yang merupakan tempat bagi lukisan batu kuno), Salawati, dan Batanta merupakan pulau-pulau besar. Dari seluruh pulau hanya 35 pulau yang berpenghuni sedangkan pulau lainnya tidak berpenghuni dan sebagian besar belum memiliki nama.
Sebagai daerah kepulauan, transportasi utama antar pulau dan penunjang kegiatan masyarakat Raja Ampat adalah angkutan laut. Demikian juga untuk menjangkau Waisai, ibu kota kabupaten. Bila menggunakan pesawat udara, lebih dulu menuju ke Kota Sorong. Setelah itu, dari Sorong perjalanan ke Waisai dilanjutkan dengan transportasi laut. Sarana yang tersedia adalah kapal cepat berkapasitas 10, 15 atau 30 orang dengan waktu tempuh normal 1,5 hingga 2 jam.
Terumbu karang di Raja Ampat mencapai 456 spesies atau melebihi setengah dari total jenis karang di dunia. Daerah wisata yang terletak di Papua Barat ini juga memiliki 828 spesies ikan karang dan hamparan pulau-pulau karang yang indah, menjadikan daerah ini sebagai konservasi alam dan kepentingan pariwisata yang bernilai tinggi. Tak heran jika kawasan wisata bahari ini dikenal sebagai salah satu dari 10 wisata menyelam (diving) terbaik di dunia.
Selain flora dan fauna laut, wilayah daratan Raja Ampat juga memiliki tumbuhan yang unik dan keberadaan satwa endemik, seperti kuskus belang, kakak tua berjambul kuning, parkit, katak dan ular yang semuanya memperkaya nilai konservasi daerah ini. Bahkan, panorama yang dimiliki juga sangat menakjubkan karena lingkungan alamnya yang masih perawan.
Pulau-pulau karang yang dramatis, gua-gua, pantainya yang tenang dengan butiran-butiran pasir putih seperti kristal dan hamparan air laut yang berwarna biru dan hijau, serta matahari terbenam yang sangat menakjubkan telah menjadikan Raja Ampat sebagai sorga baru bagi para wisatawan lokal dan mancanegara. Pesona dan kekayaan alam yang dimiliki telah menjadikan Raja Ampat sebagai tujuan wisata ekologis dan bahari ketiga terbaik di dunia.
Kawasan wisata Raja Ampat terletak di Kabupaten Raja Ampat, yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Waisai. Kabupaten ini memiliki 610 pulau. Raja Ampat atau “Empat Raja”, adalah nama yang diberikan untuk pulau-pulau dan berasal dari mitos di daerah ini. Empat pulau utama yang terdapat di sini adalah Waigeo, Misool (yang merupakan tempat bagi lukisan batu kuno), Salawati, dan Batanta merupakan pulau-pulau besar. Dari seluruh pulau hanya 35 pulau yang berpenghuni sedangkan pulau lainnya tidak berpenghuni dan sebagian besar belum memiliki nama.
Sebagai daerah kepulauan, transportasi utama antar pulau dan penunjang kegiatan masyarakat Raja Ampat adalah angkutan laut. Demikian juga untuk menjangkau Waisai, ibu kota kabupaten. Bila menggunakan pesawat udara, lebih dulu menuju ke Kota Sorong. Setelah itu, dari Sorong perjalanan ke Waisai dilanjutkan dengan transportasi laut. Sarana yang tersedia adalah kapal cepat berkapasitas 10, 15 atau 30 orang dengan waktu tempuh normal 1,5 hingga 2 jam.
Posting Komentar untuk "Raja Ampat, Surga Wisata Bahari Terbaik Ketiga Di Dunia"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.