Perangko yang semula hanya dimaksudkan sebagai tanda pelunasan biaya pengeposan, ternyata berkembang menjadi benda koleksi yang sangta besar daya tariknya.
Doktor Gray seorang pejabat Museum di Inggris tercatat sebagai pengumpul perangko pertama yang mencari perangko melalui surat kabar The London Times tahun 1841.
Seorang guru di Perancis menggunakan perangko sebagai alat peraga mata pelajaran Gegografi yang semula kurang diminati, sehinggan berubah menjadi pelajaran yang menarik dengan dibantu oleh perangko sebagai alat peraga.
Dalam waktu singkat timbullah demam perangko diantara murid-murid sekolah. Mereka bersaing untuk memiliki koleksi perangko paling banyak dan paling bagus dan bertukar perangko untuk melengkapi koleksinya.
Katalog atau daftar perangko yang pertama diterbitkan di Prancis tahun 1861 dan album prangko bergambar pertama diterbitkan oleh Lallier di Prancis pada tahun 1862.
Pada mulanya perangko hanyalah memuat gambar kepala negara (Raja atau Ratu), lambang negara dan angka saja. Walaupun tampil dengan desain bersahaja, namun sejak lahir perangko telah menarik minat sebagai benda koleksi.
Hasrat untuk memiliki sesuatu yang "berbeda", menyebabkan timbulnya kolektor yang dengan ketelitian luar biasa berusaha mendapatkan perangko istimewa atau sangat langka.
Klub dan federasi filateli pun berkembang semakin subur. Lahirlah kemudian organisasi filateli internasional dengan nama 'Federation Internationale de Philatelie" (Federasi Filateli Internasional - FIP). Sedangkan untuk kawasan Pasifik terdapat "Federation of Inter Asian Philately" FIAP. Di Indonesia kita kenal adanya Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) yang telah menjadi anggota FIP dan FIAP.
Doktor Gray seorang pejabat Museum di Inggris tercatat sebagai pengumpul perangko pertama yang mencari perangko melalui surat kabar The London Times tahun 1841.
Seorang guru di Perancis menggunakan perangko sebagai alat peraga mata pelajaran Gegografi yang semula kurang diminati, sehinggan berubah menjadi pelajaran yang menarik dengan dibantu oleh perangko sebagai alat peraga.
Dalam waktu singkat timbullah demam perangko diantara murid-murid sekolah. Mereka bersaing untuk memiliki koleksi perangko paling banyak dan paling bagus dan bertukar perangko untuk melengkapi koleksinya.
Katalog atau daftar perangko yang pertama diterbitkan di Prancis tahun 1861 dan album prangko bergambar pertama diterbitkan oleh Lallier di Prancis pada tahun 1862.
Pada mulanya perangko hanyalah memuat gambar kepala negara (Raja atau Ratu), lambang negara dan angka saja. Walaupun tampil dengan desain bersahaja, namun sejak lahir perangko telah menarik minat sebagai benda koleksi.
Hasrat untuk memiliki sesuatu yang "berbeda", menyebabkan timbulnya kolektor yang dengan ketelitian luar biasa berusaha mendapatkan perangko istimewa atau sangat langka.
Klub dan federasi filateli pun berkembang semakin subur. Lahirlah kemudian organisasi filateli internasional dengan nama 'Federation Internationale de Philatelie" (Federasi Filateli Internasional - FIP). Sedangkan untuk kawasan Pasifik terdapat "Federation of Inter Asian Philately" FIAP. Di Indonesia kita kenal adanya Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) yang telah menjadi anggota FIP dan FIAP.