Sebagai pendalaman terhadap hobi mengumpulkan perangko ini kemudian timbul keinginan untuk mempelajari dan meneliti lebih lanjut perangko dan benda-benda lainnya yang beraitan dengan perangko dan perperangkoan. Kegemaran ini dikenal dengan filatelis. Dengan demikian seorang "filatelis" sebenarnya adalah seorang "ahli perangko".
Seorang pengumpul perangko baru dapat disebut filatelis kalau ia memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang perperangkoan. Sebaiknya seorang filatelis belum tentu mengumpulkan atau memiliki perangko dalam jumlah besar. Di samping itu dapat pula mereka yang pekerjaannya berhubungan dengan pengumpulan perangko yaitu pedagang perangko, juru lelang perangko, konsultan perangko (ahli yang meneliti perangko langka), penerbit katalog perangko dan lain-lain.
Tetapi sekarang ini sebutan filatelis dipergunakan tidak saja untuk ahli prangko, tetapi juga untuk pengumpul prangko.
Filateli berasal dari bahas Yunani terdiri dari dua kata yakni philos (yang artinya teman) dan ateleia (yang artinya pembebasan). Perlu dicatat bahwa "pembebasan" di sini ialah "bebas dari kewajiban membayar biaya pengiriman surat", karena adanya perangko maka pengirim surat harus menanggung biaya pengiriman surat, sebaliknya penerima dibebaskan dari kewajiban membayar biaya kirim. Istilah ini untuk pertama kalinya dipergunakan oleh seorang bangsa Perancis bernama Herpin pada tahun 1864.
Kenyataan menunjukkan bahwa perangko merupakan benda seni yang sangat banyak pengagum dan pengumpulnya di seluruh dunia, antara lain karena kegemaran mengumpulkan perangko (filateli) yang sifatnya internasional ini dapat dilakukan oleh siapa saja baik oleh orang dewasa, para remaja dan anak-anak tanpa membeda-bedakan bangsa, agama, golongan, serta kedudukan sosial seseorang. Bahkan beberapa tokoh dunia serta orang-orang terkemuka telah menjadikan pengumpulan prangko sebagai salah satu hobi mereka. Antara lain dapat disebutkan Raja George V dari Inggris, Presiden Roosevelet dari Amerika Serikat, Raja Alfonso XIII dari Spanyol, Raja Faud dari Mesir dan Ratu Marie dari Rumania.
Bidang-bidang yang diselidiki adalah perbedaan-perbedaan dan penyimpangan-penyimpangan dalam percetakan perangk,o terutama sekali pada waktu percetakan belum sempurna seperti sekarang. Sifat kertas dan perekat perangkopun tidak luput dari penelitian.
Perbedaan-perbedaan kecil, yang hanya dapat dilihat dengan kaca pembesar pun dapat menimbulkan perbedaan harga yang besar. Perbedaan kertas dan perekat, perbedaan gradasi warna dan pergigiannya juga tak kalah pentingnya.
Hal-hal khusus tersebut menjadikan perangko yang bersangkutan menjadi "langka" sehingga nilai filatelinya naik.
Para pengumpul prangko dan filatelis semakin lama semakin meningkat jumlahnya dan kemudian mereka membentuk perkumpulan untuk bertemu dan mendiskusikan hobi mengumpulkan perangko tersebut.