Nama Andromax mungkin tidak asing buat sebagian besar orang. Seri yang terdahulunya yang berukuran 3,5 inci menyedot cukup banyak minat pengguna smartphone tanah air. Andromax i 4.0 adalah penyempurnaan dari perangkat tadi. Dengan layar yang lebih besar (4 inci), ia hadir dengan fitur pamungkas, dual SIM CDMA-GSM yang bisa aktif (on) dalam waktu bersamaan.
Fitur dual SIM ini memang ada di produk Smartfren lain, tapi yang pertama di seri smartphone berbasis Android (seri Andromax). Seharusnya produk ini bakal disukai di Indonesia mengingat belum banyak yang menyediakan smartphone dengan SIM CDMA-GSM terjangkau.
Jaringan CDMA-nya mendukung jaringan EVDO Rev. A, sementara GSM hanya bisa bekerja di jaringan 2G (GPRS). Sepertinya Smartfren memang mau mengutamakan jaringan CDMA di perangkat buatan HiSense yang aslinya berseri AD683G ini. Terlihat dari tidak berfungsinya kartu GSM tanpa ditemani kartu yang terpasang di slot CDMA. Slot CDMA-nya juga dikunci, hanya bisa dipakai untuk kartu Smartfren.
Layar Andromax i 4.0 cukup baik. Teknologi IPS di layarnya membuat tampilan perangkat ini nyaman dilihat dari berbagai sudut. Respon terhadap sentuhan juga baik terutama saat bermain game atau mengetik dengan keyboard virtualnya. Resolusi WVGA (800 x 480) di ukuran 4 inci masih terlihat apik, termasuk saat memutar video dengan format High Definition atau Full High Definition.
Bicara soal kinerja, Smartfren Andromax berada di perangkat teratas jika dibandingka dengan HTC Desire HD atau Samsung Nexus S di daftar hasil pengujian Quadrant, dengan total skor 2324. Aplikasi pengujian SmartBench memberikan nilai 2093 untuk productive index dan 1915 untuk gaming index. Kalau mau dibandingkan, productive index perangkat ini sedikit lebih tinggi di banding Samsung Hercules (1,5Ghz), sedangkan gaming indexnya lebih baik dibanding Samsung Galaxy S2 (Android 2.3.5).
Kinerja ini tidak lepas dari penggunaan prossesor Snapdragon MSM8625 dual core berkecepatan 1GHz yang disandingkan dengan chip grafis Adreno 203. Yang berfungsi menghambat kinerja di perangkat ini hanya memorinya yang cuma 512 MB dan grafis harusnya bisa menyeimbangkan memori tadi.
Anda yang suka dengan Smartphone berkamera boleh mengandalkan kamera 5 megapiksel di perangkat ini. Dengan fasilitas fokus otomatis yang bisa ditentukan lewat sentuhan, kinerja kamera Andromax i, termasuk di dalam ruang (indoor), baik. Sayang tidak ada tambahan LED flash yang menemani kamera tadi, sehingga sulit untuk melakukan pemotretan di tempat minim cahaya.
Dengan harga 1,2 juta dan kinerja yang baik, perangkat ini bisa dijadikan pilihan buat Anda yang butuh "mengawinkan" jaringan CDMA-GSM dalam satu perangkat. Hanya saja perlu diingat, daya tahan baterai yang cuma seharian (aktif dipakai) jika kedua slot SIM dalam keadaan hidup.
Fitur dual SIM ini memang ada di produk Smartfren lain, tapi yang pertama di seri smartphone berbasis Android (seri Andromax). Seharusnya produk ini bakal disukai di Indonesia mengingat belum banyak yang menyediakan smartphone dengan SIM CDMA-GSM terjangkau.
Jaringan CDMA-nya mendukung jaringan EVDO Rev. A, sementara GSM hanya bisa bekerja di jaringan 2G (GPRS). Sepertinya Smartfren memang mau mengutamakan jaringan CDMA di perangkat buatan HiSense yang aslinya berseri AD683G ini. Terlihat dari tidak berfungsinya kartu GSM tanpa ditemani kartu yang terpasang di slot CDMA. Slot CDMA-nya juga dikunci, hanya bisa dipakai untuk kartu Smartfren.
Layar Andromax i 4.0 cukup baik. Teknologi IPS di layarnya membuat tampilan perangkat ini nyaman dilihat dari berbagai sudut. Respon terhadap sentuhan juga baik terutama saat bermain game atau mengetik dengan keyboard virtualnya. Resolusi WVGA (800 x 480) di ukuran 4 inci masih terlihat apik, termasuk saat memutar video dengan format High Definition atau Full High Definition.
Bicara soal kinerja, Smartfren Andromax berada di perangkat teratas jika dibandingka dengan HTC Desire HD atau Samsung Nexus S di daftar hasil pengujian Quadrant, dengan total skor 2324. Aplikasi pengujian SmartBench memberikan nilai 2093 untuk productive index dan 1915 untuk gaming index. Kalau mau dibandingkan, productive index perangkat ini sedikit lebih tinggi di banding Samsung Hercules (1,5Ghz), sedangkan gaming indexnya lebih baik dibanding Samsung Galaxy S2 (Android 2.3.5).
Kinerja ini tidak lepas dari penggunaan prossesor Snapdragon MSM8625 dual core berkecepatan 1GHz yang disandingkan dengan chip grafis Adreno 203. Yang berfungsi menghambat kinerja di perangkat ini hanya memorinya yang cuma 512 MB dan grafis harusnya bisa menyeimbangkan memori tadi.
Anda yang suka dengan Smartphone berkamera boleh mengandalkan kamera 5 megapiksel di perangkat ini. Dengan fasilitas fokus otomatis yang bisa ditentukan lewat sentuhan, kinerja kamera Andromax i, termasuk di dalam ruang (indoor), baik. Sayang tidak ada tambahan LED flash yang menemani kamera tadi, sehingga sulit untuk melakukan pemotretan di tempat minim cahaya.
Dengan harga 1,2 juta dan kinerja yang baik, perangkat ini bisa dijadikan pilihan buat Anda yang butuh "mengawinkan" jaringan CDMA-GSM dalam satu perangkat. Hanya saja perlu diingat, daya tahan baterai yang cuma seharian (aktif dipakai) jika kedua slot SIM dalam keadaan hidup.
Posting Komentar untuk "Smartfren Andromax i4.0"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.