Novita Dewi Marpaung
atau lebih dikenal dengan Dewi Marfa telah merilis single terbarunya
Jejak Luka. Bergabung dengan big indie label Nagaswara. Dewi Marfa tidak
ingin dikenal sebagai penyanyi biasa namun ingin fenomenal.
Dewi
adalah anak dari Jack Marpaung, penyanyi asal Batak yang terkenal di
era 70-an. Kebanyakan karya-karyanya adalah lagu-lagu Batak dan Pop.
Dari papinya itulah darah seni suara mengalir. Sejak kecil Dewi sudah
terbiasa mendengar papinya bernyanyi bahkan kerap diajak menyaksikan
Jack Show ke beberapa tempat.
Cewek
cantik kelahiran Jakarta, 5 November ini sempat mengalami kejadian
menyedihkan. Di usia 2 bulan mengalami demam tinggi hingga suaranya
hilang. Namun usia 6 tahun Tuhan memberikan kesembuhan setelah didoakan
dalam kebaktian.
Dalam
usia 7 tahun Dewi Marfa mulai diajak duet oleh Jack Marpaung. Dewi
sangat menikmati sekali bernyanyi dengan sang papi. Untuk mengasah
kemampuan menyanyinya Dewi juga dilatih oleh Jack. Namun
meski sering diajak menyanyi, Dewi tidak diperbolehkan menjadi seorang
penyanyi profesional (merilis album). Dewi hanya boleh mengikuti ajang
festival. Ini lantaran Dewi diwajibkan mengutamakan pendidikan. Namun
hal itu tidak sia-sia, Dewi Marfa kerap mendapat juara, diantaranya
Cipta Bintang tahun 1996, Asia Bagus 1998, Astana Internasional Song
Festival di Kazakhstan, Rusia tahun 2005 dan peraih Artis Solo Wanita
Pendatang Baru Terbaik di ajang Nagaswara Music Awards 2010.
Setelah
kuliahnya selesai, Dewi Marfa mulai melirik dunia rekaman. Sempat mau
bergabung dengan Nagaswara, namun tidak jadi sebab Dewi Marfa tidak
ingin merilis album kompilasi. Dewi pun berpindah ke label lain,
sedihnya Dewi ditipu sebab promonya tidak jalan hingga kemudian Dewi
kembali ke label Nagaswara.
Soal
namanya diubah dari Dewi Marpaung menjadi Dewi Marfa karena pada
launching album di tahun 2008 pihak label yang menginginkan seperti itu.
Ternyata belakangan baru disadari oleh Dewi Marfa bahwa namanya
mengandung arti yang bagus sekali dari sebuah cerita Yunani. Marfa
artinya seorang diva, seorang perempuan yang sangat seksi, memiliki
suara bagus dan membuat banyak orang terpesona.
Dewi
tidak mau jadi penyanyi biasa saja, lewat begitu saja. Dia ingin
karyanya dikenal, sesuatu yang pantas dihargai bukan berlalu begitu
saja. Dewi ingin seperti senior-seniornya yang fenomenal, Ruth Sahanaya.
Selain itu Dewi Marfa ingin memiliki karakter yang kuat. Saat orang
mendengarkan suaranya, meski tanpa melihat fisiknya, orang sudah tahu
siapa yang menyanyikan. Kalau di Amerika kan begitu, seperti Alicia
Keys, Mariah Carey, Babyface menyanyi, mereka tahu itu lagu mereka.
Packing-nya seperti itu. Pasti penyanyi ingin karyanya beda dengan yang
lain.
Bakat
yang ditularkan papinya bukan hanya menyanyi saja namun juga mencipta
lagu. Bahkan sejak duduk di bangku SMA dia sudah menulis beberapa lagu.
“Aku itu suka belajar hal baru dan jika melihat orang lain bisa kenapa
aku nggak bisa,” kata Dewi.
Sementara
itu lagu Jejak Luka yang nge-beat ini adalah karya Dewi yang
terinspirasi dari pengalaman pribadinya serta dikombinasikan dengan
curhatan teman-temannya. Kisahnya sepasang kekasih harus berpisah karena
ada sesuatu, faktor suku. Karena berbeda suku yang membuat sulit
bersatu dengan kekasih. Inilah yang membuat keduanya meninggalkan luka
yang lain. Sampai mereka tidak bisa membuka satu dengan yang lain.
Menurut
mahasiswi D3 Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu ada
sebanyak 22 lagu yang sudah jadi musik. Sebanyak 68 lagu lainnya belum
jadi. Lagu-lagu yang diciptakan Dewi Marfa tidak hanya seputar cinta
namun ada tentang perjuangan hidup bahkan soal kematian.
setau gue anak sastra uki dah... kalo soal akuratnya data, ga ada lulusan hukum yg namanya novita dewi... itu juniornya joy tobing bro... yg datanya bisa di liat di fakultas sastra inggris uki.
BalasHapus