Pengertian Global Warming
Pemanasan bumi sebenarnya hal yang biasa, secara planet kita ini memang terus menghangat dan mendingin berkali-kali selama 4,65 milyar tahun sejarahnya.
Proses terjadinya begini; seperti yang kita tahu, bumi kita ini memiliki lapisan atmosfir yang melindunginya dari dampak radiasi sinar matahari. Setiap hari, panas matahari masuk ke bumi menembus lapisan atmosfir berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap bumi dan sisanya dipantulkan lagi ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang.
Nah pada lapisan atmosfir bumi itu terdapat selimut gas yang biasa kita sebut dengan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini yang berfungsi menahan panas matahari agar tidak dilepas kembali seluruhnya ke angkasa sehingga bisa menjaga bumi tetap hangat.
Baca juga : Blue Lake, Danau Pemandian Para Dewa
Baca juga : Blue Lake, Danau Pemandian Para Dewa
Selama bumi masih dalam temperatur yang nyaman bagi hewan, tumbuhan dan manusia untuk bertahan hidup, yaitu 60oF/16oC, pemanasan bumi adalah hal yang baik. Masalahnya, ketika terjadi peningkatan konsentrasi gas rumah kaca yang melebihi dari batas normalnya, panas bumi akan terperangkap dan tidak bisa dipantulkan lagi ke angkasa dan bumi akan semakin panas. Proses inilah yang menyebabkan fenomena Global Warming.
Penyebab Pemanasan Global
- Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi.
Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Baca juga : 5 Air Terjun Tertinggi di Indonesia
Baca juga : 5 Air Terjun Tertinggi di Indonesia
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfir, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 16 °C (60 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfir, akan mengakibatkan pemanasan global.
- Efek Umpan Balik
Unsur penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfir. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfir. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Baca juga : Archicebus Kecil, Primata Tertua di Dunia
Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfir. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Baca juga : Archicebus Kecil, Primata Tertua di Dunia
Dampak Pemanasan Global
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta suhu global cenderung meningkat.
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.
Akibat-akibat global warming yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, gangguan ekologis, gangguan ekosistem, munculnya wabah penyakit dan punahnya berbagai jenis hewan.
Gradasi lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit - penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
Baca juga : Mengenal Sungai-sungai Terpanjang di Indonesia
Baca juga : Mengenal Sungai-sungai Terpanjang di Indonesia
Pengendalian Pemanasan Global
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfir dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Berikut adalah tips mengurangi global warming untuk menyelamatkan bumi kita :
- Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
- Beli produk lokal.
- Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas.
- Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya.
- Gunakan gelas yang bisa dicuci.
- Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM Anda, dan pastinya mengurangi global warming.
- Tanam pohon setiap ada kesempatan.
- Turunkan suhu AC Anda.
- Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC.
- Gunakan pemanas air tenaga surya.
- Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.
- Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa, dan mengurangi global warming.
- Maksimalkan pencahayaan dari alam.
- Hindari posisi stand by pada barang elektronik Anda!
- Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya atau cabut kabel dari sumber listriknya.
- Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut!
- Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda.
- Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak.
- Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
- Gunakan ulang perabotan rumah Anda.
- Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol, yang memacu terjadinya global warming.
- Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (Berasal dari minyak bumi dan susah untuk diuraikan).
- Gunakan kertas lebih sedikit. Matikan peralatan kantor Anda. Matikan dari sumbernya. Jangan dibuat stand by, matikan UPS dan trafo.
- Gunakan e-banking. Memaksimalkan penggunaan e-banking akan menghemat banyak waktu dan biaya Anda.
- Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui (tenaga angin, air, surya, dll).
- Berliburlah di dalam negeri dan gunakanlah transportasi darat!
- Kurangi perjalanan bisnis Anda.
- Menghilangkan Karbon Dioksida. Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.
Masih ada banyak cara untuk mengurangi terjadinya global warming. Anda bisa turut andil di dalamnya dengan melakukan hal kecil, dimulai dari diri Anda dan keluarga Anda.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://www.mikirbae.com/2016/01/pemanasan-global-dan-dampaknya.html
http://www.academia.edu/12606359/artikel_pemanasan_global
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH/ Bahan_Kuliah_PLSBT,_Elly_Malihah/GLOBAL_WARMING_POWER__POINT.pdf
http://www.slideshare.net/tedysaputra5076/pemanasan-global-53214211
http://www.academia.edu/11259474/makalah_pemanasan_global
https://www.facebook.com/one.man.one.tree/
wow bagus artikelnya ...pencerahan buat gw.....memang sudah saatnya kita jaga bumi ini yg sudah semakin tua.....mulai lah dgn menghemat energi yg ada di bumi .......
BalasHapus