Sejak masih dalam rahim ibu, alergi
pada bayi sudah dapat
dideteksi meskipun belom 100% kebenarannya. Berdasarkan hasil penelitian
menyebutkan bhwa beberapa ibu hamil mengalami peningkatan gerakan refluk
esophagus dan hiccups pada malam hingga pagi hari. Namun setelah dilakukan
eliminasi makanan terhadap ibu hamil, refluk dan hiccups menjadi berkurang.
Alergi yang sering dialami oleh bayi adalah alergi terhadap
makanan. Beberapa jenis makan yang dapat menimbulkan alergi pada bayi dengan
mudah adalah susu formula, susu sapi, makanan laut, sereal yang mengandung
gluten, kacang-kacangan dan selederi. Oleh sebab itu dianjurkan kepada para ibu
untuk tidak memberikan makanan tersebut karena akan memicu timbulnya alergi
pada bayi.
Makanan yang mengandung gluten ini tidak dianjurkan
diberikan pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, begitu pula dengan makanan
laut seperti ikan, kepiting, udang dan lobster. Namun jika sang bayi terlanjur
mengalami alergi, berikut 3 cara mengatasi alergi pada bayi.
1.
Cara
mengatasi alergi bayi jika timbul diare
Apabila bayi mengalami alergi dengan
terus-terusan mengalami diare, maka yang harus ibu lakukan adalah dengan tetap
memberikan ASI dan makan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Berikan juga cairan
oralit khusus untuk bayi sebanyak jumlah cairan yang dikeluarkan melalui
kotoran maupun muntahan. Atau jika bunda kesulitan, bisa memberikan 100 ml
oralit pada bayi setiap kali dia mengalami diare. Jangan lupa konsultasikan
juga dengan dokter apabila diare tak kunjung sembuh juga.
2.
Cara
mengatasi alergi bayi pada susu
Sekitar 10% mengalami alergi
terhadap susu yang disebabkan oleh reaksi protein yang terkandung didalamnya
terhadap system kekebalan tubuh bayi. Biasanya bayi yang mengalami alergi pada
susu akan menampakkan wajahnya beruam, mata berair, hidung tersumbat setelah
beberapa saat mengkonsumsi susu. Respon yang ditunjukkan ini bisa langsung
setelah mengkonsumsi susu maupun terjadi respon pencernaan setelah 45 menit
hingga 20 jam mengkonsumsi susu. Berbeda lagi dengan intoleransi laktosa,
dimana bayi yang mengalami intoleransi laktosa akan mengalami sakit perut dan
peningkatan produksi gas didalam perut. Intoleransi laktosa dapat menimbulkan
eksim dan kulit bersisik pada bayi disertai adanya benjolan berwarna putih.
Nah cara mengatasi alergi susu ini
adalah dengan mengganti susu formula dengan ASI. Namun jika ibu tidak bisa
memberikan ASI dengan alasan medis, dapat tetap memberikan susu formula yang
mengandung protein hidrolisi parsial seperti NAN, HA, Enfa HA. Susu formula
jenis ini dapat diberikan pada bayi minimal hingga satu tahun. Atau cara lain
adalah dengan memberikan bayi susu kedelai. Namun ada juga lho beberapa bayi
yang alergi dengan susu kedelai, jadi bunda musti pintar-pintar memilih.
3.
Cara
mengatasi alergi kulit pada bayi
Biasanya alergi pada bayi sering
berimbas pada kulitnya. Cara mengatasi alergi ini yang paling penting adalah
jangan membiarkan si kecil menggaruk-garuk kulitnya karena akan menimbulkan
bekas hitam. Selain itu bunda juga tidak boleh sembarangan memberikan krim
untuk mengurangi dampak alergi ini. Sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter
untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikan pakaian yang nyaman dan lembut
untuk bayi. Kamu juga boleh menggunakan minyak kelapa atau lidah buaya dengan
mengoleskannya ke kulit asal dengan pendampingan dokter. Hindari pemberian obat
oral, bedak, dan salep kimia lainnya.
Itu dia 3 cara
mengatasi alergi pada bayi. Hal paling penting adalah kenali dulu penyebab atau
sumber alergi pada bayi. Dengan begitu bunda akan lebih mudah melakukan
pencegahan dan pengobatan yang tepat untuk sang buah hati tercinta.
Posting Komentar untuk "3 Cara Mengatasi Alergi Pada Bayi"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.