Jendela Informasi - Hiperkolesterolemia Picu Penyakit Jantung Dan Stroke. Anda penikmat makanan sarat lemak jenuh, seperti gorengan,
seafood, fast food bahkan jeroan? Nah, Anda perlu mewaspadai gejala hiperkolesterol.
Apa itu dan bagaimana mengatasinya?
Gaya hidup buruk, mulai dari mengonsumsi makanan yang tidak
sehat serta kurang berolahraga menjadi pemicu hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan kadar kolesterol
dalam darah yang lebih dari normal. Kadar kolesterol normal adalah sekitar 160
mg/dl - 200 mg/dl. Jika kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dl sudah
mengindikasikan adanya masalah kolesterol yang dapat memicu munculnya penyakit
akibat kolesterol atau hiperkolesterolemia. Jika kondisi ini tidak diatasi maka
pasien bisa mengalami penyakit jantung dan stroke.
Penyebab
Hiperkolesterolemia adalah kadar kolesterol dalam darah yang
tidak normal. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan di mana kolesterol dalam
tubuh sudah melebihi kadar normal dalam darah. Kadar kolesterol yang berlebihan
akan mengendap di saluran peredaran darah sehingga menyempitkan saluran aliran
darah tersebut dan mengganggu sistem peredaran darah normal. Kondisi inilah
yang kemudian dapat menyebabkan munculnya penyakit kardiovaskular.
Tidak ada gejala ekstrem bagi yang mengalami
hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia adalah kadar kolesterol dalam darah
kita sedang tidak berada dalam takaran yang normal. Kadar kolesterol meningkat,
dan biasanya itu disebabkan oleh faktor dari luar seperti zat makanan yang
masuk ke dalam tubuh kita.
Walaupun dalam tubuh terdapat dua jenis kolesterol, namun
harus selalu berada dalam keadaan seimbang karena keduanya bekerja berlawanan.
LDL sering disebut kolesterol buruk karena ia bersifat sangat aterogenik. yaitu
menyebabkan proses arteriosklerosis koroner (penyumbatan dan pengerasan).
Sedangkan HDL yang dikenal sebagai kolesterol baik bekerja sebaliknya, yaitu
mencegah proses aterosklerosis dengan membawa kolesterol dari pembuluh darah
(atau jaringan lain) ke hati untuk dibuang sebagai asam ernpedu. Dan apabita
keseimbangan terganggu, kadar LDL cenderung meninggi dan kadar HDL cenderung
makin rendah, sehingga arteriosklerosis lebih mudah terjadi.
Baca juga : Untuk Cegah Stroke Kenalilah Fibrilasi Atrium
Tingginya kadar kolesterol dalam darah atau yang disebut
hiperkolesterolemia ini terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor, antara lain
adalah konsumsi lemak jenuh dan kolesterol dari makanan sehari-hari yang akan
meninggikan kadar kolesterol darah, serta kelebihan berat badan. Jika ini
terjadi akan berisiko penyakit jantung dan cenderung menaikkan kadar
kolesterol. Apalagi kurangnya aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang teratur
dapat menurunkan kolesterol buruk dan menaikkan kolesterol baik, di samping itu
harus mengurangi berat badan. Tidak hanya itu, kebiasaan minum alkohol yang
berlebihan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida.
Namun, konsumsi alkohol sekitar 30-60 ml sehari justru dapat meningkatkan kolesterol
baik.
Selain pola makan, faktor lain yang juga dapat menimbulkan
hiperkolesterolemia adalah faktor genetik. Yang paling susah itu kalau
hiperkolesterolemia yang diidap seseorang karena adanya faktor keturunan.
Karena biasanya orang gemuk yang kolesterolnya tinggi, tapi orang kurus juga
bisa kena hiperkolesterolemia kalau dia punya penyakit turunan.
Gejala
Hiperkolesterolemia ini biasa terjadi pada pasien yang
laki-laki yang berusia di atas 40 tahun dan biasa terjadi pada wanita ketika
sudah mulai menopause. Karena semakin tua maka kadar kolesterol akan semakin
meningkat.
Baca juga : Rumus Mencegah Penyakit Jantung
Walau sering dikatakan silent killer dan tak bergejala,
sebenarnya kolesterol yang tinggi dalam tubuh memberikan sinyal-sinyal yang
seharusnya tidak diabaikan. Tengkuk, pundak berat dan pegal misalnya, merupakan
salah satu tanda seseorang sedang memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Sebagian besar orang merasakan berat di kepala dan pegal-pegal sebagai gejala
awal. Gejala ini muncul sebagai akibat kurangnya oksigen.
Mudah lelah dan sering sakit kepala juga bisa menjadi
pertanda bahwa Anda sedang menderita hiperkolesterolemia. Hal tersebut
dikarenakan kolesterol yang tinggi dalam darah memicu terjadinya penimbunan
plak-plak di pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan terjadinya
artherosclerosis. Kondisi ini membuat arteri akan menyempit dan membuat aliran
darah ke kepala dan otak berkurang, sehingga menyebabkan rasa sakit di kepala.
Pencegahan
Melakukan pemeriksaan kadar kolesterol merupakan cara
pencegahan terbaik. Untuk pengobatan hiperkolesterolemia ini juga harus dibantu
dengan konsumsi obat-obatan penurun kolesterol seperti obat golongan statin.
Posting Komentar untuk "Hiperkolesterolemia Picu Penyakit Jantung Dan Stroke"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.