Belakangan jus dan smoothies menjadi tren gaya hidup sehat yang dianut masyarakat. Banyak artis yang minum jus maupun smoothies sayur-sayuran dan buah-buahan yang dipercaya bisa membuat tubuh segar, fit, bugar, langsing serta awet muda. Tapi tentunya tanpa asupan gula dan menggunakan susu non-fat. Jika diminum secara rutin bukan tidak mungkin Anda akan lebih langsing dan awet muda. Mengapa demikian?
Jus serta smoothies yang terdiri dari campuran buah-buahan dan sayur-sayuran dianggap sebagai pola hidup sehat. Pasalnya, buah-buahan dan sayur-sayuran kaya serat, vitamin, mineral dan antioksidan yang dibutuhkan tubuh.
Antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas penyebab penuaan ini akan membuat orang semakin sehat dan bugar. Jika seseorang sehat dan bugar maka akan terlihat lebih muda. Sementara serat bisa membantu seseorang untuk menahan rasa lapar yang berkepanjangan. Dengan demikian seseorang tidak sering makan, sehingga berat badan akan turun.
Sebetulnya, tubuh memiliki irama tersendiri berupa sinyal kapan tubuh membutuhkan makanan dan kapan tubuh tidak membutuhkan makanan atau kenyang. Tetapi ketika seseorang makan makanan yang terlalu berlemak maka akan memberikan sinyal berupa rasa begah. Pasalnya, makanan yang berlemak yang tinggi kalori tersebut membuat tubuh bekerja sehingga beban metabolisme tubuh meningkat.
Nah, sinyal-sinyal seperti itu akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali jika gaya hidup tidak sehat. Misalnya jika terlalu sering makan makanan berlemak maupun ketika seseorang merasa kecapekan. Jika seseorang makan makanan yang berserat maka asupan serat tersebut akan membuat rasa kenyang yang lebih lama. Jika seseorang kenyang maka dia tidak akan ngemil. Selain itu, rasa kenyang dapat menurunkan intake dari makanan-makanan yang tinggi kalori.
Selain itu, umumnya makanan yang berserat memiliki indeks glikemik yang tidak tinggi. Indeks glikemik dibedakan menjadi tiga yakni indeks glikemik tinggi, sedang dan rendah. Makanan berserat dengan indeks glikemik rendah hingga sedang membuat kerja tubuh menjadi semakin efisien, serta aliran darah menjadi semakin bagus. Alhasil, tubuh menjadi bugar. Efek lainnya adalah lebih langsing dan awet muda.
Bervariasi
Lantas apakah buah-buahan dan sayur-sayuran lebih baik dimakan segar, dijus maupun dibuat smoothies? Tidak ada satu pun jenis makanan yang hebat. Campuran variasi dari beberapa macam serat yang akan memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Oleh karena itu sebaiknya konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran dikombinasikan.
Dengan dibuat jus maupun smoothies maka dapat mengonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayur-sayuran dibandingkan jika dimakan segar. Sebaiknya ketika membuat jus maupun smoothies, buah-buahan dan sayur-sayuran dicampur. Misalnya 3 potong buah-buahan seperti apel, dicampurkan dengan 3 jenis sayur-sayuran, kemudian dijus dalam bentuk kelarutan. Selesai minum perut akan terasa lebih kenyang dibandingkan dengan mengunyah buah-buahan maupun sayur-sayuran.
Jika buah-buahan maupun sayur-sayuran dibuat jus dan smoothies maka bisa mencukupi 5 jenis makanan berserat. Namun jika hanya mengunyah buah-buahan maka biasanya hanya bisa makan 2 buah saja sudah terasa kenyang. Namun, jus maupun smoothies yang baik dikonsumsi adalah jika dimakan bersama ampasnya.
Agar bisa mendapatkan ampasnya, maka pilih juicer yang putarannya atau RPM-nya tinggi. Dengan juicer yang RPM-nya tinggi maka biji dan kulit buah akan hancur. Sementara jus yang ada ampasnya seperti hanya minum gulanya, yakni fruktosanya meski saat pembuatan tidak memakai gula. Fruktosa merupakan kandungan gula alami dalam buah-buahan.
Sementara jika dimakan jus atau smoothies bersama ampasnya maka akan diperoleh kandungan antioksidan dan serat. Pasalnya serat dan antioksidan yang paling bagus adalah di dalam daging yang mendekati kulit atau di dalam daging yang mendekati biji. Di dalam sayur-sayuran dan buah-buahan terdapat zat non-nutrisi yang disebut fitokimia.
Manfaat dari fitokimia adalah melindungi sayur-sayuran dan buah-buahan dari hama dan serangga, serta meningkatkan antioksidan. Fitokimia ini tidak rusak ketika terjadi proses pemasakan, bahkan ketika seseorang makan sayur-sayuran dan buah-buahan maka fitokimia ini akan meningkatkan antioksidan dan melindungi tubuh dari radikal bebas.
Agar rasanya lebih enak dan memberikan manfaat lebih bagi tubuh, maka jus maupun smoothies ditambahkan dengan susu nonfat. Susu nonfat ini merupakan nutrisi yang bagus bagi tubuh. Buah-buahan yang sebaiknya dibuat jus maupun smoothies adalah buah-buahan yang beraneka warna, seperti warna putih, merah, oranye, hijau, kuning dan ungu. Sebagai contoh bisa menggunakan buah apel, bengkuang, bit dan lain-lain
Perhatikan juga kalori dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Buah-buahan dan sayur-sayuran memang rendah kalorinya. Tetapi ketika dicampur maka bisa menjadi tinggi kalori. Untuk mengetahui tinggi atau tidaknya kalori dari buah-buahan maka dilihat dari banyak atau sedikitnya daging buah serta dilihat dari rasa buah. Semakin banyak daging buah dan semakin manis rasanya maka kalori buah-buahan akan semakin tinggi.
Jus maupun smoothies bisa dikonsumsi setiap hari, pada pagi hari, siang hari dan malam hari. Jika menjalankan diet dengan jus maupun smoothies tidak masalah dikonsumsi setiap hari. Mereka yang sedang menjalankan detoks juga dianjurkan mengkonsumsi serat. Ketika mengkonsumsi ini maka tidak akan menyebabkan rasa lemas.
Posting Komentar untuk "Langsing Dan Awet Muda Dengan Jus Dan Smoothies"
Berilah komentar yang sopan dan konstruktif. Diharap jangan melakukan spam dan menaruh link aktif. Terima kasih.